Jateng, Jadi Provinsi Terbesar Ke-3 Dalam Produksi Perikanan Budidaya

oleh -17 views
Digitalisasi Ikan
Ilustrasi Budidaya Ikan - Foto : Freepik

Panennews.com – Pemprov Jateng memperoleh predikat sebagai produsen perikanan budidaya terbesar ke-3 se-Indonesia.

Penghargaan diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, atas volume produksi budidaya ikan sebesar 458.513,77 ton dan rumput laut sebesar 87.429,85 ton, dengan total volume sebesar 545.943, 62 Ton pada 2022.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, penghargaan dari KKP RI, diberikan saat Rakornas KKP di Bali, Selasa (12/12/2023).

Ia menyebut produksi dari tahun ke tahun relatif meningkat. Kecuali 2020, terdapat penurunan produksi perikanan budidaya. Ini karena, sektor perikanan budidaya terdampak covid-19.

Fendi mengatakan berbagai strategi dilakukan untuk menggenjot kualitas dan kuantitas produksi perikanan budidaya.

Baca Juga :   KKP Bersama Pemda Sulsel, Buka Akses Ekspor Produk Perikanan Ke Hongkong

Di antaranya, menjaga kualitas dan kuantitas benih (benih unggul bersertifikat CPIB), kepadatan tebar benih yang sesuai SNI untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan.

Adapula penerapan teknologi pada usaha budidaya yang dilakukan dan penerapan biosecurity untuk penjaminan mutu produk ikan yang dihasilkan. Tidak lupa menerapkan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).

“Alhamdulillah kita dapat peringkat 3 produksi perikanan budidaya nasional. Penghargaan ini yang pertama bagi kita,” tuturnya.

Fendi menjelaskan, produksi perikanan budidaya meliputi budidaya air tawar seperti lele, nila, gurami dan patin. Budidaya air payau seperti udang vaname, bandeng, nila salin dan budidaya air laut seperti kerapu, kakap serta rumput laut.

Produksi tersebut, kebanyakan diserap oleh pasar lokal. Selain dalam bentuk segar (belum diversifikasi) banyak pula olahan perikanan yang laku hingga mancanegara.

Baca Juga :   Ekosistem Bisnis, Dorong Durian Lokal Bersaing Di Pasar Global

“Khususnya untuk komoditas udang, akan masuk ke Unit Pengolah Ikan untuk diolah menjadi produk yang siap ekspor. Adapula diversifikasi olahan seperti bandeng presto, abon ikan hingga keripik ikan,” sebutnya.

Selain itu, Fendi juga berharap produksi perikanan budidaya meningkat setiap tahunnya. Prognosa (perkiraan) pada akhir 2023, jumlah produksi perikanan budidaya di Jateng naik, mencapai 547.038,30 ton.

Dengan kondisi tersebut, produk perikanan budidaya tidak hanya masuk ke pasar domestik dan global, juga menyejahterakan pembudidaya.

“Serta peningkatan pendapatan pembudidaya ikan, agar masyarakatnya lebih sejahtera dalam kehidupannya” pungkas Fendi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.