Panennews.com – Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan khususnya pantai dan kesejahteraan sosial masyarakat.
PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Flores (PLN UPK Flores) berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende, menenam 2.000 anakan mangrove di Desa Nabe, Kecamatan Maukaro Selasa (31/10/2023).
Kegiatan ini juga melibatkan kelompok organisasi masyarakat sipil seperti Forum Peduli Risiko Bencana, Adaptasi Perubahan Iklim dan Koalisi Orang Muda Perubahan Iklim.
Lebih lanjut, serta Kelompok Masyarakat Dau Jadi, Desa Nabe, Anakan mangrove yang ditanam tidak hanya berfungsi sebagai penahan abrasi di bibir pantai, tetapi juga sebagai pelindung jalan trans Maumere – Mbay.
Dari perspektif ESG (Environmental, Social, dan Governance / Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola) terutama pilar Lingkungan yang fokus pada aspek non-GHG emission, kegiatan ini menunjukkan kepedulian nyata PLN terhadap berbagai masalah lingkungan lainnya.
Selain berfungsi sebagai pencegah erosi, mangrove juga menjaga kualitas air dan menjadi habitat alami bagi keanekaragaman hayati.
Penanaman mangrove ini menjadi bagian dari solusi kompleks untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mulai dari mencegah sedimentasi yang berlebihan hingga menjadi pencegah alami dari bencana hidrometeorologis seperti banjir.
Andi Martha Siswahyudi Manager PLN UPK Flores, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai wujud komitmen PLN dalam menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Kami berkomitmen untuk mendukung dan berpartisipasi dalam upaya penyelamatan dan perlindungan lingkungan hidup, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda Dunia pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan Bumi sekarang dan masa depan,” kata Andi Martha Siswahyudi.
Yulita Eme, S.Sos., M.Si selaku pimpinan STPM Santa Ursula Ende menyampaikan, rasa syukur atas kolaborasi bersama PLN dan forum serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif di Desa Nabe.
STPM tidak bisa berjalan sendiri dalam kegiatan ini, tetapi dengan PLN dan koalisi masyarakat yang ada seperti Koalisi Orang Muda Perubahan Iklim (KOPI), Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Ende (FPRB) serta masyarakat, kegiatan hari ini dapat terlaksana,” kata Yulita Yulita Eme.
Sementara itu, Kepala Desa Nabe Yohanes Mardisunu menyampaikan terima kasih atas kepedulian kita semua yang sudah bergabung dalam kegiatan penanaman mangrove diwilayahnya.
Era pembangunan saat ini, kolaborasi menjadi penting dan kegiatan hari ini terlaksana karena kolaborasi berbagai pihak.
“ Saya bersama masyarakat mengapresiasi PLN dan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende yang sudah memilih Desa kami untuk menanam Magrove ini. Kami akan berupaya merawat dan menjaga anakan yang sudah ditanam ini ,” kata Yohanes Mardisunu.
Hironimus Pala selaku Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Ende menyampaikan rasa syukur dan senang menanam mangrove.
“Terima kasih dan apresiasi kepada kita semua yang sudah berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Mangrove selain menjaga bibir pantai juga menjadi rumah kehidupan untuk udang, ikan, siput, kepiting dan biota air lainnya. Semoga anakan mangrove tumbuh dan memberi manfaat bagi kita semua,” ujar Hironimus.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hilarius Konsa selaku ketua kelompok Dau Jadi (Harus Jadi) di Desa Nabe menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan partisipasi kita semua yang sudah melakukan penanaman mangrove hari ini.
“Sebelumnya, kami pernah menanam mangrove di lokasi yang sama, namun gagal. Dari kegagalan tersebut kami termotivasi untuk membentuk kelompok Dau Jadi (harus jadi) dan menjadi motivasi bagi kami bahwa apapun yang kami lakukan harus berhasil ,” katanya.