Pembudidaya Ikan di Lombok Keluhkan Harga Jual Ikan Anjlok

oleh -35 views
Sambut Harkannas Ajak Makan Ikan2
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Musim kemarau panjang akibat dampak El Nino ditambah mahalnya harga pakan ikan belakangan ini turut menjadi kehwatiran para pembudidaya ikan air tawar yang ada di Kecamatan Lingsar dan Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Oleh sebab itu, harga ikan pun menjadi menurun dalam beberapa bulan terakhir ini. Sebelumnya harga ikan per-kilonya bisa mencapai kisaran Rp-27 ribu bahkan pernah Rp 30 ribu lebih sekilonya. Namun saat ini turun merosot hingga Rp23 ribu bahkan ada yang bandrol harga hingga Rp20 Ribu sekilonya.

Salah seorang pembudidaya ikan air tawar Adit saat dikonfirmasi hal ini membenarkan beragam persoalan yang dihadapi sejumlah kelompok dan anggota pembudidaya ikan air tawar terkait mahalnya harga pakan dan merosotnya harga jual.

Adit yang juga Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Air Tawar, Repok Keri, Desa Saribaya, Lingsar menilai telah terjadi terjadi persaingan yang kurang sehat diantara para pengusaha pakan dimana yang bersangkutan turut terlibat dalam penjualan ikan.

Baca Juga :   Tidak Berdokumen, Karantina Jambi Tahan 9 Kilogram Gelembung Ikan

Ini pula menjadi satu juga menjadi penyebab menurunnya harga ikan di Lombok Barat khususnya.

“Kami tidak paham para pemasok pakan ini juga ikut membuat kolam tersendiri dan menjualnya sendiri dengan harga yang lebih murah. Sementara harga pakan  saat ini dinilai pembudidaya masih tinggi berkisar Rp300-400 ribu/karung. Karena itu harga pakan tak sesuai dengan harga penjualan ikan dengan selisih harga pakan dengan harga jual ikan cukup jauh,” ujarnya.

Kecuali itu para pemasok pakan ikan juga disinyalir pembudidaya juga membuat kolam percontohan ikan yang bekerjasama dengan pembudidaya selain menawarkan pakan juga terjadi negosiasi harga jual ikan yang rendah dan merusak harga ikan secara umum yang imbasnya merugikan petani pembudidaya.

Bagi Adit bersama pembudidaya lainnya melihat kompleksitas yang terjadi saat ini banyak pembudidaya yang menangis, dimana harga ikan turun, pakan makin merangkak naik. Dari harga jual ikan per kilo semula Rp27 ribu turun drastis menjadi Rp20 ribu.

Baca Juga :   Fasilitas PPN Pelabuhan Ratu Genjot Produktivitas Perikanan

“Ada yang khas dari segi rasa produsen ikan dari Lingsar ini. Tentu beda yakni rasanya lebih gurih, manis. Dan kita tetap bersyukur di sini airnya tetap lancar,” ujar Adit.

Sementara itu, Kepala UPT Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Aikmel Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Mashudi, mengungkapkan perlu adanya satu komitmen terkait harga pakan dan harga jual ikan ini agar tidak merugikan petani pembudidaya.

“Ini yang perlu dicarikan jalan keluarnya. kita ingin para petani pembudidaya bisa tetap eksis dengan profesinya yang selalu menguntungkan para petani ikan,” katanya, Selasa (7/11/2023).

Sebagaimana diketahui Kecamatan Lingsar dan Kecamatan Narmada dijadikan sebagai sentra pengembangan budidaya ikan air tawar bagi para petani yang selama ini cukup membantu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.