Panennews.com – Nelayan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, ogah melaut. Pasalnya, harga tangkap ikan terjun bebas.
Ketua Kelompok Nelayan Riski Samudra Kemujan, Anita Nur Afifah mengatakan, harga tangkap ikan nelayan saat ini sangat rendah.
“Hasil laut kami dibeli dengan harga murah. Kami nelayan sangat rugi, kalau ikan dihargai murah seperti ini,” keluhnya, Senin (27/11/2023).
Dijelaskan, cumi yang biasa dihargai Rp 60.000 sekarang cuma laku Rp 45.000 per kilogram. Ikan tongkol saat ini dihargai Rp 11.000 yang semula Rp 19.000 per kilogram.
“Tengiri yang biasanya Rp 60.000, turun menjadi Rp 45.000. Baronang dulu Rp25.000, sekarang hanya laku Rp 12.000. Kakap merah sekarang cuma Rp 50.000, sebelumnya Rp 65.000,” terangnya.
Anjloknya harga tangkap ikan ini membuat nelayan sangat terpukul. Lantaran biaya untuk melaut sudah sangat tinggi. Misalnya saja untuk 33 liter (jerigen) solar, nelayan harus merogoh kocek Rp 280.000.
“Untuk bahan baku kita mahal, solar untuk sekali pergi nelayan membutuhkan solar 20-30 liter per hari dengan 1 liter solar harga Rp 8.000, dan bahan bakar Pertalite biasanya membutuhkan rata-rata 10 liter dengan harga Rp 12.000,” imbuhnya.