TPID NTB Gelar Operasi Pasar, Berharap Beras Bisa Turun Harga

oleh -41 views
Kadis-Pertanian-NTB
Kepala Dinas Pertanian NTB Dr H Fathul Gani. (Panennews.com/Istimewa)

Panennews.com – Provinsi NTB sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional diklaim masih mengalami surplus sekitar 400 ribu ton per tahun. Namun harga beras, baik medium dan premium di pasar masih tinggi. Bahkan harga beras medium di pasar mencapai Rp14 ribu per Kg.

“Karenanya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB sebelumnya melakukan pemantauan sekaligus menggelar operasi pasar (OP) di pasar-pasar tradisional untuk menekan harga beras di masyarakat,” kata Asisten II Setda NTB Fathul Gani, Selasa (10/10/2023).

Gani mengungkapkan, dengan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang digelontorkan oleh Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), diharapkan harga beras bisa segera turun. Sebab beras SPHP dengan spesifikasi beras medium ini dijual paling tinggi Rp10.900 per Kg.

Baca Juga :   Bapanas Sebut Beras Fortifikasi Bisa Bantu Turunkan Angka Stunting di Indonesia

“Stok beras di lapangan sebenarnya aman, stok kita surplus. Cuma sekarang mudah-mudahan bagaimana agar dalam jangka waktu dua hingga tiga minggu ke depan bisa turun. Jadi mekanisme pasar bisa berlaku. Kondisi kita sampai Oktober saja Gabah Kering Giling kita 1,38 juta ton atau equevalen 900 ribu ton,” katanya.

Hal yang harus menjadi perhatian bersama yaitu bagaimana agar gabah yang keluar daerah bisa terkendali. Terlebih sudah ada Pergub terkait dengan pengendalian gabah di NTB.

Selain itu harga gabah juga agar bisa diatur dengan baik. Jangan sampai terlalu murah, juga jangan terlempau tinggi melebihi HET agar tak merugikan konsumen.

“Jadi posisi pemerintah yaitu penyeimbang antara produsen dan konsumen. Harus ada win win solution, jangan terlalu rendah juga, karena hal itu akan merugikan petani,” ujarnya.

Baca Juga :   Stabilkan Harga Ayam, Kementan Dorong Konsolidasi Perunggasan Nasional

Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Provinsi NTB Abdul Aziz menambahkan, secara umum cadangan pangan di Provinsi NTB aman di masa El Nino ini.

Selain beras, sejumlah komoditas juga tak ada masalah bahkan harganya cenderung turun karena stoknya melimpah seperti bawang merah, cabai, dan tomat.

Jika dikaitkan dengan pelaksanaan MotoGP tanggal 13-15 Oktober ini, Aziz mengatakan cadangan pangan NTB masih tetap aman. Begitu juga dengan bahan pokok strategis yang lain juga tersedia.

“Tak ada persiapan khusus, kita persiapkan seperti biasa. Bukan saja karena MotoGP, kita harus siap dengan cadangan pangan yang cukup,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.