Komisi IV Dorong Ratusan Petani Hingga Pelaku UMKM Di Bogor Berorientasi Ekspor

oleh -13 views
MRI111-01
Anggota Komisi IV DPR RI Foto : Mentari/Nr

Panennews.com – Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) seputar pertanian dan perkebunan.

Kegiatan itu digelar di tiga lokasi berbeda antara lain Dramaga, Ciampea dan Cibungbulang Kabupaten Bogor, Rabu (04/10/2023).

Bimtek tersebut diikuti oleh ratusan petani dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang didominasi kelompok milenial.

“Saya hadir di tengah-tengah para petani dan UMKM ini sudah sejak lama, mereka meminta agar produksi pertanian dan UMKM yang selama ini berjalan lebih meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Ke depan para petani perlu berorientasi ekspor. Salah satu caranya adalah berubah dari petani tradisional menjadi petani modern yang melek teknologi,” tuturnya, di Jakarta.

Melihat keunggulan komparatif di bidang pertanian dan perkebunan Kota Bogor, ia pun mendorong petani Bogor untuk lebih serius berorientasi ekspor.

Baca Juga :   Cetak Wirausaha Muda UMKM, Kemenkop UKM Gandeng Universitas Dan Siapkan Reset

Bogor dinilai memiliki potensi perkebunan yang sangat besar. Pada Badan Pusat Statistik menunjukkan data komoditas perkebunan dan pertanian Kabupaten Bogor antara lain yakni kopi, kakao, teh, tanaman hias, juga produk pertanian lainnya.

Pada Tahun 2022, total produksi buntan mencapai sekitar 7 juta ton secara keseluruhan. Angka tersebut pun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Salah satu produksi perkebunan unggulan Bogor, lanjutnya, adalah kopi jenis robusta. Tahun 2021, sebanyak 4 ribu ton biji kopi diproduksi dari daerah ini.

“Bogor sangat penting karena merupakan penyangga utama Jabodetabek. Banyak pangan dan bahan baku industri makanan yang disuplai oleh Kabupaten Bogor. Sehingga Bogor memiliki keunggulan komparatif di bidang pertanian dan perkebunan,” ujarnya.

Baca Juga :   Dukung UMKM, Pemerintah Permudah Akses Pembiayaan UMKM

Sementara itu, agar pertanian dan perkebunan bisa meningkatkan produksi, ada tiga hal menurut Ravindra yang bisa dilakukan.

Pertama, melakukan cost maintenance. Biaya harus bisa dijaga, namun hasil tetap bisa optimal. Salah satu solusinya, menurut Ravindra, adalah menggunakan bibit bersertifikat.

Lebih lanjut, penggunaan bibit unggul dan bersertifikat, menurut kajian Ravindra, bisa meningkatkan produksi sekitar 30 persen lebih banyak dari penggunaan bibit non-unggulan.

“Dengan usaha yang sama, produktivitasnya lebih tinggi,” jelasnya.

Kedua, mengetahui waktu atau jadwal tanam dan pemupukan. Selain itu juga penting untuk memastikan irigasi yang teratur.

Ketiga adalah perlunya perhatian khusus pada peremajaan. Produktivitas tanaman lama-lama menurun. Karena itu perlu proses peremajaan tanaman dan bibit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.