Kementan Sebut Ada 140 Importir Bawang Putih Sudah Mendapat RIPH

oleh -14 views
download (14)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi akan membuka nama-nama importir bawang putih yang sudah mendapat Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH).

Menurut Arief, berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, jumlah importir yang masuk daftar tahun ini mencapai 140.

“Saya akan buka transparan siapa saja importirnya dari 140 yang ada. Langkah ini diperlukan karena kemarin ada suara yang mengatakan hanya satu dua importir saja yang mendapat RIPH. Jadi orang itu suka membuat opini sendiri. Nah kita ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa di Kementan tidak ada permainan seperti itu,” ujar Arief di Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Selain itu, Arief juga mengatakan, dari 140 perusahaan itu beberapa di antaranya ada yang diminta untuk melakukan wajib tanam sebagai komitmen bersama dalam mendukung pembangunan pertanian nasional.

Baca Juga :   Harga Beras di Pati Meroket Naik, Kemarau Panjang Dituding Jadi Biang

Tak lupa, Arief juga akan memberi apresiasi kepada para importir yang melakukan wajib tanam lebih dari 3 kali.

“Mereka yang lebih dari tiga kali wajib tanam akan mendapat reward berupa mendapatkan lebih banyak RIPH. Iya dong supaya lebih fair,” katanya.

Namun begitu, Arief mengatakan yang diperlukan saat ini adalah melakukan pembatasan importasi di Kementerian Perdagangan supaya tidak terjadi overstock sehingga antara kebutuhan dan stok sama-sama mencukupi.

Sebagai informasi, kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 620 ribu ton pertahun.

“Kementerian Pertanian tidak akan mengeluarkan rekomendasi dari 650.000 Ton setelah ini. Yang pasti kita kerjakan apapun yang bisa menjadikan harga sampai dengan ke konsumen lebih baik,” katanya.

Baca Juga :   Harga Bawang Merah Tinggi, Petani Di Temanggung Raup Banyak Untung

Oleh karena itu, Arief berharap Ombudsman RI terus melakukan pengawasan terhadap kerja kerja di Kementerian Pertanian agar tidak terjadi penyimpanan di kemudian hari.

Dia berharap, Kementerian dibawah pimpinannya mampu bekerja cepat, optimal dan memiliki koordinasi yang baik dengan para pihak.

“Setelah ini saya ingin pak YK secara obyektif menilai kementerian pertanian dan bantu awasi kalau ada yang tidak beres beres. Satu penyimpangan itu jangan dibiarkan. Nanti setelah ketangkep baru kasih tahu kita. Jadi yang salah salah nanti mohon diberi tahu,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.