Panennews.com – Langkah strategis stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi tahun 2023 dengan melakukan Gerakan Pangan Muah (GPM). Terutama menghadapi kegiatan Keagamaan Maulid Nabi selama satu bulan penuh di Mataram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari menyatakan, Kota Mataram sebagai barometer inflasi memiliki wilayah yang peka dengan gejolak harga pangan. Maka diperlukan kegiatan GPM yang masif.
“Komoditas pangan pembentuk inflasi antara lain beras, gula, bawang putih, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, cabai rawit. Selanjutnya telur ayam ras dan minyak goreng serta komoditas pangan lainnya yang disediakan oleh petani, peternak, gapoktan,” katanya Sabtu (30/9/2023).
Menurutnya, ada sejumlah vendor berpartisipasi dalam kegiatan GPM. Antara lain, Bank Indonesia, Bulog Divre NTB, PT Rajawali Nusantara Indonesia, Dinas Pertanian, Pasar Tani, dan Poktan/Gapoktan.
Kegiatan GPM ini dilaksanakan untuk mempermudah akses pangan masyarakat. Sehingga tidak memerlukan biaya transportasi menuju lokasi.
“Distributor dan vendor yang didekatkan ke masyarakat dengan memberikan harga jual yang lebih murah dari harga di pasar,” terangnya.
Kegiatan ini membantu meringankan masyarakat di tengah naiknya harga bahan pangan pokok. Seperti beras dan gula pasir.
“Apalagi menjelang hari raya maulid ini terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat seperti daging ayam dan telur,” tandasnya.