Stabilkan Harga Pangan, Bapanas Serap Aspirasi Petani Brebes

oleh -38 views
bapanas
Foto : Dok. Pemprov Jateng

Panennews.com – Upaya memastikan petani bergairah memproduksi komoditas perlu adanya jaminan harga dan harga wajar di tingkat konsumen.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyerap aspirasi Petani Brebes. Kepala Bapanas/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menampung aspirasi mereka saat mengunjungi Penggilingan Padi Gapoktan Maju Jaya di Desa Kradenan, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Selasa (26/09/2023).

“Seluruh petani sedang merasa senang karena harga Beras sangat baik. Tadi saya cek harga gabah yang dipanen dengan combine harvester, gabah kering panen Rp8 ribu per kilogram, setelah jadi beras harganya Rp12,5 sampai Rp13 ribu,” ungkap Arief.

Selain itu, Arif juga mengatakan kenaikan harga gabah tersebut juga harus melihat tingkat kewajaran, sehingga keseimbangan harga dapat terbangun baik di tingkat produsen maupun konsumen.

Baca Juga :   Langkanya Pupuk Subsidi, Komisi IV : Ada Sindikat Mafia Pupuk Di Indonesia

“Jika saat ini adalah waktu yang tepat untuk terus meningkatkan produksi karena dengan harga yang bagus di tingkat petani, tentunya meningkatkan gairah petani untuk terus bercocok tanam,” tegasnya.

Lebih lanjut, Arief menekankan setiap daerah agar memiliki cadangan pangan. Dalam artian, tidak harus membangun gudang tetapi bisa dititipkan di gudang Bulog dengan sistem putar stok.

“Kuantitas stok berputar terus, asalkan kualitasnya kadar air 14 persen dan dari hasil panenan terbaru,” tandasnya.

Dengan demikian, keselarasan kepastian harga di tingkat petani dan tingkat konsumen juga harus dijaga. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar keseimbangan harga di tiga lini perberasan yakni produsen, pedagang/penggiling dan konsumen dapat terwujud.

Baca Juga :   Antisipasi Krisis Pangan, Presiden : Sorgum Jadi Alternatif Bahan Pangan

Lanjut Arif, Kenaikan harga gabah di tingkat produsen berbanding lurus dengan kenaikan harga beras di tingkat konsumen.

Untuk itu, peningkatan produksi harus terus didorong mengingat kondisi kenaikan harga gabah di lapangan salah satunya disebabkan oleh berkurangnya stok gabah.

“NFA terus melakukan berbagai upaya intervensi dengan menggelontorkan stok beras Bulog ke masyarakat untuk menanggulangi kenaikan harga beras di tingkat konsumen,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.