Panennews.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi ancaman nyata pada musim kemarau tahun 2023 di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Terlebih adanya fenomena El Nino yang semakin membuat musim panas semakin kering dan lama.
Berdasarkan data dari Tim Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar Satpol PP) Pati, menunjukkan bahwa sejak bulan Januari hingga pertengahan Agustus saja, ada sebanyak 61 kasus kebakaran di Pati, yang kebanyakan dipicu bakar sampah.
Adanya kasus kebakaran yang tinggi itu, tiga pilar di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani bersatu padu untuk mengantisipasi karhutla.
Untuk mengantisipasi bencana kebakaran di hutan dan lahan khususnya, tiga Pilar pimpinan di Kabupaten Pati yaitu Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro di dampingi Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama dan Dandim 0718 Pati Letkol Inf Catur Irawan memimpin apel gelar pasukan.
Apel tersebut dalam rangka kesiapsiagaan mencegah dan meminimalisir terjadinya Karhutla di wilayah Kabupaten Pati, Kamis (24/8/2023).
Apel gelar pasukan kesiapsiagaan Karhutla ini diikuti oleh Pleton TNI, Pleton Polresta Pati, Pleton Damkar, Pleton Pol PP, Pleton BPBD, serta pejabat utama Polresta Pati.
Dalam sambutannya, PJ Bupati Pati mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta apel gelar pasukan Satuan Tugas (Satgas) penanganan kebakaran hutan dan lahan di Mapolresta Pati.
Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro saat memberikan amanatnya mengatakan tujuan apel gelar pasukan ini sebagai suatu bentuk kesiapsiagaan dari TNI-Polri dan juga pemerintah Kabupaten Pati beserta instansi dan relawan yang ada di Kabupaten Pati.
“Untuk mengantisipasi dan menanggulangi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan serta membangun komunikasi yang baik antar instansi, antar pimpinan dan antar anggota guna bersama sama mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah kabupaten pati dapat berjalan aman, kondusif dan tertib,” ujarnya.
Untuk itulah PJ Bupati Pati menegaskan bahwa kebakaran hutan adalah tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab TNI-Polri dan pemerintah daerah serta para relawan semata.
Akan tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat bawah.
“Saat ini wilayah Pati ada pada musim kemarau yang diprediksi akan lebih panjang, yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.
Poin penting disampaikan Henggar Budi diantaranya Kepada seluruh personel TNI-Polri dan para relawan dengan didukung oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati.
Tujuannya, agar mempersiapkan mental dan fisik yang prima dengan dilandasi moral dan disiplin kerja yang tinggi, sehingga bila terjadi kebakaran hutan dan lahan di kabupaten Pati dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan cepat dan tepat dalam proses pemadamannya.
“Selain itu diharapkan semua pihak mengajak semua tokoh dalam menangani Karhutla yang ada di wilayah Kab. Pati, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan dan dampak ekonomi yang tidak kecil,” lanjutnya.
Henggar menegaskan, bila ada titik api sekecil apapun jangan biarkan api membesar, dan lakukan penegakan hukum bila ada yang dengan sengaja melakukan pembakaran, baik itu untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan tertentu.