Panennews.com – Ternak domba menjadi salah satu daya tarik agrowisata Kelurahan Sriharjo, Imogiri, Bantul, yang dikembangkan masyarakat setempat.
Namun, karena dikelola secara tradisional, sejumlah domba di agrowisata tersebut terserang penyakit, terutama cacingan (Helminthiasis).
Kondisi inilah yang membuat dosen dan mahasiswa di tim pengabdian Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) turun tangan melalui pencegahan dan pengobatan cacingan pada domba, yang berlangsung rutin sejak Mei hingga November 2023 mendatang.
Ketua Tim Pengabdian FKH UGM, Soedarmanto Indarjulianto, mengatakan Kalurahan Sriharjo dipilih karena merupakan tujuan wisata agro, termasuk lewat peternakan. Sayangnya peternakan di sana dibudidayakan secara tradisional dan belum dikelola secara profesional.
“Akibatnya banyak domba mengalami gangguan kesehatan, salah satu yang sering terjadi pada peternakan tradisional adalah penyakit cacingan,” kata Indarjulianto, Minggu (21/8/2023).
Menurutnya, penyakit cacingan dapat menyerang saluran pencernaan domba yang mengakibatkan domba menjadi kurus, rambut kusam, dan diare, bahkan kematian.
“Pemicu terjadinya penyakit tersebut terutama manajemen pemeliharaan domba yang kurang tepat, sehingga larva cacing dapat dengan mudah menginfeksi dan berkembang biak di saluran pencernaan domba,” jelasnya.
Adapun Guru Besar Fakultas Peternakan, Prof. Ambar Pertiwiningrum, menambahkan edukasi budi daya ternak domba dan pengobatan hewan ini dengan dilakukan melalui pendekatan dan audiensi dengan stakeholder peternakan, seperti lurah dan anggota kelompok ternak.
Tim juga melakukan pengumpulan informasi terkait pengetahuan warga terhadap penyakit cacingan dan mendata jumlah ternak domba yang terserang penyakit cacingan.
“Kita melakukan pelatihan dan praktik langsung edukasi terkait pengenalan ciri penyakit, pencegahan dan penanganan penyakit, serta pelaksanaan tata kelola peternakan sehat melalui penerapan kandang sehat, termasuk pengolahan limbah ternak,” paparnya.