BKSDA Jakarta Lepasliarkan Tukik Hingga Tanam Mangrove Di Pulau Rambut

oleh -29 views
plenary-mangrove-forest-grow-beside-river_38575-40
Foto : Freepik

Panennews.com – Peringati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta bersama Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu memperingatinya dengan mengadakan beberapa kegiatan konservasi bersama mitra terkait di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Senin (14/08/2023).

Adapun Peringatan HKAN ini merupakan upaya memasyarakatkan konservasi secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa. HKAN juga menjaga semangat kesinambungan konservasi alam sebagai upaya perlindungan sumber daya alam dan ekosistemnya sebagai penyangga kehidupan.

Dalam peringatan HKAN di Suaka Margasatwa Pulau Rambut ini, prinsip saling menjaga diwujudkan dalam berbagai aksi nyata yaitu Pelepasliaran 150 ekor tukik penyu sisik sebagai upaya peningkatan populasi penyu sisik di perairan Kepulauan Seribu.

Baca Juga :   Ekowisata Mangrove di Kota Denpasar Ini Tawarkan Rimbunnya Hutan Bakau

Lebih lanjut, BKSDA juga melakukan penanaman 250 bibit mangrove dengan sistem bedeng berjarak untuk meningkatkan tutupan vegetasi mangrove sebagai bagian dari pemulihan ekosistem yang telah dilakukan Balai KSDA Jakarta dan mitra yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian hutan mangrove di kawasan ini.

Selain itu, juga dilakukan kegiatan pengendalian sampah anorganik untuk mengurangi volume akumulasi sampah laut yang berpotensi menganggu pertumbuhan mangrove dan aktivitas pendaratan penyu sisik.

Kepala BKSDA Jakarta Agus Arianto mengatakan Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan harmoni penanaman mangrove ini sebagai pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat keselarasan, keserasian atau kelipatan dari frekuensi dasar.

Baca Juga :   Agar Tidak Punah, Wamenparekraf Lepas Tukik Sisik Di Pantai Sunrise

“Implementasi harmoni dalam konservasi adalah melakukan aksi-aksi nyata untuk mewariskan bumi yang lebih baik untuk anak cucu kita. Aksi nyata pada tingkat tapak bila diakumulasikan akan menjadi kekuatan berlipat ganda. Oleh karena itu, konservasi hanya akan berhasil jika kita menyatukan langkah dan bergandengan tangan, saling mjenjaga agar harmoni bersama alam dapat tercipta” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.