Program SVF Di Gondol, Tingkatkan PNPB Layanan Perikanan

oleh -20 views
Strategi KKP Genjot SDM Unggul Sektor Kelautan Perikanan 1_1
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Program Smart Fisheris Village (SFV) Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gondol, Bali berhasil meningkatkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) layanan perikanan.

Adapun realisasi PNBP tersebut hingga akhir tahun berpotensi naik sampai dua kali lipat dan sangat potensial menaikkan sektor perikanan Indonesia.

“Kalau kita bandingkan, pada Semester I SFV di Gondol sudah mampu mencapai target PNBP sebesar 82 persen sebesar Rp408 juta. Artinya, potensi PNBP bisa mencapai dua kali lipat di akhir tahun. Saya sangat mengapresiasi UPT-UPT BPPSDM yang mampu mengoptimalkan asetnya secara utuh dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tegas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta, Rabu (19/07/2023).

Selain itu, Nyoman juga menjelaskan program SFV di Gondol dijalankan oleh Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP), yang merupakan unit pelaksana teknis BPPSDM KP yang fokus pada pengembangan budidaya laut khususnya komoditas kakap putih, bandeng, kerapu, serta kepiting.

Baca Juga :   Bertemu ABK Indonesia di Vigo, Menteri Trenggono Bahas Penangkapan Terukur

Lebih lanjut, program SFV berbasis UPT ini bertujuan mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki balai seperti peralatan produksi ataupun lahan untuk mendongkrak produktivitas sektor kelautan dan perikanan di wilayah kerja. Di Gondol, aset balai yang dimanfaatkan mendukung program SFV tersebar di tiga desa yakni Desa Penyabangan, Desa Sumberkima dan Desa Pejarakan.

Desa Penyabangan misalnya, saat ini menjadi fasilitas utama perbenihan budidaya laut. Terdapat berbagai sarana dan prasarana penunjang budidaya, di antaranya empat kolam 100 meter kubik dan empat kolam berukuran lebih kurang 20 meter kubik, untuk penyediaan induk dan pemeliharaan induk benih perikanan.

Baca Juga :   Bisa Bikin Gagal Panen, Waspadai Hama Pada Budidaya Lele

Sementara itu, Desa Sumberkima, menjadi lokasi Instalasi Karamba Jaring Apung yang ditunjang dengan 16 KJA High Density Polyethylene. Kegiatan yang tengah berjalan saat ini adalah budidaya pembesaran 7.700 ekor kakap putih, hasil pembenihan atau pendederan Hatchery Desa Penyabangan.

Lebih lanjut, di Desa Pejarakan berupa Instalasi Tambak Pejarakan berisi 13 petak dengan luasan 65.500 m2 dan 39.500 m2, yang dimanfaatkan untuk pembesaran 2.600 ekor ikan kerapu, pembesaran 6.500 ekor ikan kakap putih dan pembesaran udang vaname yang telah menghasilkan hampir 1 ton.

“Seluruh aset dan produksinya kami manfaatkan seoptimalkan mungkin sebagai layanan perikanan kepada masyarakat khususnya para pembudidaya. Layanan inilah yang menjadi masukan bagi negara melalui skema PNBP,” tutup Nyoman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.