Petani Champion Punya Peran Penting Hadapi Ancaman El Nino

oleh -31 views
Petani Dok. Kementan
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan petani champion memiliki peran penting dalam upaya Indonesia menghadapi iklim ekstrim El Nino.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak El Nino akan terjadi pada sekitar Agustus – September 2023 yang berdampak kekeringan pada lahan pertanian.

“Sesuai namanya, para champion ini adalah orang-orang terpilih yang dipandang mampu mengkonsolidasikan segenap sumber daya yang ada untuk menjadi mitra pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok yang rentan terhadap inflasi khususnya komoditas aneka cabai dan bawang merah,” ungkap Syahrul saat memberikan sambutan pada acara Koordinasi dan Deklarasi Champion Cabai dan Bawang Merah Nasional Menghadapi Tantangan El Nino, di Bali, Senin (31/07/2023).

Selain itu, Syahrul juga menghargai para champion yang mendeklarasikan komitmen mereka untuk menjaga ketersediaan bawang merah dan cabai.

Baca Juga :   Dorong Produksi Garam Nasional, Industri Garam Harus Ditingkatkan

“Di Bali, kolaborasi para champion diramu menjadi komitmen bersama. Kita harapkan dengan adanya komitmen ini, kemungkinan-kemungkinan terburuk dari dampak El Nino bisa kita kurangi dan kendalikan,” cetusnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menyebutkan petani champion sudah dibina oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura sejak lebih dari 5 tahun lalu.

”Semua yang hadir di sini diseleksi dari ratusan petani champion. Mereka semua miliki komitmen yang kuat untuk menjaga ketersediaan bawang merah dan cabai nasional. Bahkan berkat dukungan mereka semua, pada lebaran kemarin stok bawang merah dan cabai bisa stabil,” ungkap Prihato.

Menurut Prihasto, petani champion memiliki kemampuan dalam mengkonsolidasikan stok dan produk komoditas hortikultura strategis sehingga bisa turut memastikan stabilitas harga nasional.

Baca Juga :   Komisi IV Pastikan Ketersediaan Pupuk Subsidi Bagi Petani Di Sulawesi Barat

” Para champion berkomitmen setiap saat dibutuhkan untuk mendistribusikan cabai dan bawang merah ke wilayah defisit,” jelas Prihasto.

Meskipun begitu, Prihasto menyebutkan hingga saat ini stok bawang merah dan cabai masih diprediksi akan surplus. Untuk cabai rawit merah, pada Agustus 2023 neracanya surplus 43 ribu ton, September 36 ribu ton, dan Oktober 42 ribu ton.

“Selain mengandalkan kemitraan dengan Champion, kami juga mengalokasikan lahan masing-masing 1.300 hektare untuk cabai dan bawah, khusus untuk wilayah merah atau defisit. Ini semua bergerak bersama dengan harapan semua wilayah merah perlahan bisa berubah menjadi wilayah hijau atau surplus,” tutup Prihasto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.