Panennews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau jalannya penanganan hama wereng pada lahan sawah di Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Di sana, SYL ikut menyemprotkan cairan hasil racikan petani lokal yang menggunakan bahan dasar dari tumbuh-tumbuhan.
Hasilnya, kata SYL, penanganan hama di Kabupaten Klaten dapat ditangani secara cepat dan berjalan baik, dimana tanaman padi di sana tumbuh sehat dan para petani terus melakukan produksi pada setiap harinya.
“Saya kira apa yang dilakukan di Klaten ini berjalan dengan sangat baik serta cepat dan kita bisa lihat mereka menyiapkan cairan lokal. Tentu pemerintah akan membantu mereka dengan menyiapkan cairan kimia untuk menekan hama berkembang biak di sekitar sawah,” ujar SYL, Jumat (14/07/2023).
Selain itu, SYL juga berharap Kabupaten Klaten mampu menjadi daerah percontohan bagi daerah lain di sekitar Pulau Jawa dalam menangani hama secara cepat. Kabupaten Klaten juga harus keluar sebagai daerah yang berhasil menangani krisis akibat hama dan juga perubahan cuaca
“Klaten harus bisa menjadi contoh dan saya kira hasil produksinya bagus. Penggunaan pupuk kimia pun mereka turunkan dan hasilnya cukup bagus. Langkah-langkah inilah yang saya sebagai menteri atas perintah bapak presiden daerah menjadi agresif menghadapi El Nino dan krisis pangan dunia,” katanya.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan terimakasih atas perhatian jajaran Kementan dalam penanganan hama di wilayahnya. Dia mengatakan bahwa Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian.
“Dari angka tersebut surplus di kami kurang lebih 140.000 ton setara beras. Sementara luas serangan organisme pengganggu tanaman mencapai 31 hektar khusus di desa Karangdowo. Kami sampaikan terimakasih atas perhatian bapak menteri,” katanya.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa disaat pancaroba dan perubahan iklim hampir semua laham sawah selalu diikuti dengan munculnya serangan hama penyakit. Karena itu, petani wajib waspada dan sigap melakukan pengecekan.
“Petani harus selalu waspada terhadap itu dan petugas POT mengamati, antisipasi dini, preventif, mitigasi dan melaporkan melalui sistem online siperditan,” katanya.
Lebih jauh, namun pada prinsipnya, kata Suwandi, penanganan OPT perlu dilakukan dengan langkah pencegahan dan pengendalian secara cepat.
“Setelah semua itu dilakukan pengendalian diprioritaskan secara biologis maupun mekanis yang ramah lingkungan, sedangkan penggunaan kimia sintetis adalah pilihan yang terakhir,” tutupnya.