Panennews.com – Kelompok pengeluaran yang memiliki andil dalam mendongkrak inflasi pada April 2023 di NTB yakni komoditas makanan dan minuman. Diantaranya, beras, bawang merah daging ayam ras, ayam hidup, dan tembakau terutama kretek filter.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin menjelaskan, rata-rata terjadi kenaikan pada 11 komoditas penyumbang inflasi terhadap bulan sebelumnya.
Kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada Kelompok transportasi sebesar 16,61 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,25 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,11 persen.
BPS NTB juga mencatat inflasi year on year (y-on-y) gabungan dua kota (Kota Mataram dan Kota Bima) pada April 2023, sebesar 4,41 persen. Angka inflasi ini lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33 persen.
“Kalau dilihat Kota Mataram dan Kota Bima, di NTB mengalami inflasi. Artinya NTB masuk ke kategori 77 kota yang mengalami inflasi di Indonesia,” katanya Selasa (2/4/2023).
Dikatakan juga untuk Kota Mataram tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,46 persen dan Kota Bima mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,27 persen. Inflasi ini ditandai dengan adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,93 pada Bulan April 2022 menjadi 113,74 pada Bulan April 2023.
Selanjutnya, kata Wahyudin, tertinggi kedua kenaikan inflasi terjadi pada kelompok pengeluaran pribadi dan jasa lainnya. Selanjutnya adalah di sektor transfortasi. Artinya selama menjelang lebaran masyarakat banyak berbonding bondong ke perawatan pribadi dan jasa lainnya ini untuk merayakan hari lebaran.