Indonesia Gaungkan Komoditas Sawit Di Amsterdam Declaration Partnership

oleh -47 views
IMG_4264
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Amsterdam Declarations Partnership (ADP) Meeting sukses digelar di London. Ajang rutin yang mempertemukan wakil dari negara produsen dengan negara konsumen untuk komoditas pertanian seperti kakao, kelapa sawit, keledai, dan ternak.

Hal ini sangat penting mengingat tema strategis yang dibahas tentang rantai pasok kelapa sawit dari negara produsen ke negara konsumen Eropa.

Pada momentum ini Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Agribisnis dan Pertanian Kemenko Perekonomian mengatakan, komoditas pertanian saat ini cukup baik produktivitasnya.

“Indonesia mengajak seluruh stakeholders yang hadir untuk bersama-sama dan mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perkebunan rakyat yang berkelanjutan,” ujar Musdhalifah Minggu (14/05/2023).

Selain itu, Musdhalifah juga menekankan, komoditas sawit Indonesia telah memenuhi kegiatan produksi yang bersifat sustainable, terbukti dengan adanya sertifikat ISPO.

Baca Juga :   Adanya Pompa, Presiden Optimis Produksi Beras Di Bentaeng Meningkat

Adapun sertifikat ini menjadi legal aspek dari upaya pemerintah dan masyarakat produsen sawit Indonesia menerapkan pertanian berkelanjutan. Ia berharap negara konsumen di eropa memahami bahwa komoditas perkebunan Indonesia tidak termasuk dalam cut off date EUDR.

Lebih lanjut, Delegasi Indonesia juga menyampaikan usulan dukungan kegiatan 5 in 1 Developing Smallholders Palm Oil Sustainable. Musdhalifah menjelaskan, dalam paket kegiatan 5 in 1 terdiri dari kegiatan peremajaan sawit rakyat (PSR), pengembangan dan penerapan ISPO pekebun, dukungan sarana dan prasarana pendukung serta dukungan pengembangan SDM.

“Indonesia merupakan negara produsen minyak kelapa sawit terbesar dunia. Di sisi lain, China negara importir terbesar kedua minyak kelapa sawit dan turunannya, dengan kata lain pasar China menjadi pasar yang harus dikelola dengan baik. Pasar China tidak hanya memperhatikan rantai pasok dan stabilitas suplay minyak sawit Indonesia, tetapi juga harga minyak sawit, dengan mengimplementasikan prinsip keberlanjutan khususnya implementasi ISPO. Untuk itu perlu terus meningkatkan perhatian terhadap pentingnya kelapa sawit berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga :   Bahaya, Dampak Negatif Penggunaan Pestisida Kimia Yang Berlebihan

Sementara itu, Ia menekankan, perlu memperkuat citra kelapa sawit Indonesia dengan menggaungkan secara kontinyu bahwa minyak kelapa sawit yang berISPO ini telah memenuhi keinginan konsumen, termasuk pemerintah China.

Untuk itu, Indonesia harus segera mempercepat implementasi ISPO, baik ISPO perusahaan maupun ISPO pekebun yang telah diputuskan mandatory pada tahun 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.