Panennews.com – Secara teknis mutiara air tawar khas Lombok menggunakan sistem grading AAA-Low. Semakin sempurna bentuk mutiara, maka semakin tinggi gradenya.
Untuk mutiara air laut khas Lombok, menggunakan sistem grading A-D/Low, dimana A adalah untuk grade tertinggi, dan D/Low adalah untuk grade paling rendah.
Mutiara dengan grade tertinggi adalah mutiara dengan bentuk sempurna, permukaannya tidak cacat, dan lapisannya tebal.
Sedangkan untuk mutiara dengan grade rendah adalah sebaliknya. Itulah yang membuat mutiara khas Lombok diakui dunia, karena benar-benar menjaga kualitas dan keasliannya.
Data dari Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Mataram menyebutkan, mutiara Lombok memiliki keunggulan yang sudah diakui dunia, bahkan sudah diekspor hingga ke luar negeri.
Sementara itu data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Perkembangan Ekspor Impor Provinsi NTB menyebutkan, nilai ekspor dari produksi perikanan dan kelautan seperti perhiasan/permata sebesar US$ 1.199.842 (0,80 persen), ikan dan udang sebesar US$646.523 (0,43 persen) dan garam.
Selain itu kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar adalah barang galian/tambang non migas sebesar US$ 146.511.546 (98,04 persen), belerang, kapur sebesar US$ 466.059 (0,31 persen) dan biji-bijian berminyak sebesar US$ 424.690 (0,28 persen).
Tujuan ekspor ke India sebesar 47,89 persen, disusul Cina sebesar 25,61 persen dan Jepang yaitu sebesar 25,36 persen.