Panennews.com – Sebagian besar petani di Lombok Tengah akan tetap menanam padi untuk musim tanam 2023 meski musim kemarau sebagaimana perkiraan BMKG akan segera tiba.
Target luas tanam padi di Kabupaten Lombok Tengah, mencapai 25 ribu hektare pada musim kemarau pertama 2023. Dibanding target pada musim hujan angka ini berkurang hingga 50 ribu hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman menjelaskan, luas tanam pada musim tanam kedua ini berkurang karena tidak semua petani menanam padi.
Mereka juga menanam palawija seperti jagung dan kedelai serta cabai, tomat, dan tembakau.
Menurutnnya, pola tanam di Lombok Tengah yakni padi, padi, palawija, namun tidak semua daerah bisa menanam padi dua kali, karena ketersediaan air yang masih jauh dari cukup seperti yang ada di Lombok Tengah bagian selatan.
“Petani hanya menanam padi satu kali, baru palawija. Kalau wilayah tengah ke utara yang dekat dengan sumber mata air bisa tanam padi saat kemarau basah ini,” ujarnya.
Dikatakan, harga gabah saat ini cukup menguntungkan para petani, karena mencapai Rp550 ribu per kwintal. Sedangkan produksi pertanian di Lombok Tengah pada musim tanam pertama ini mencapai 5,5 ton per hektare.
Menurutnya, produksi padi di Lombok Tengah bisa mencapai 250 ton sekali tanam dengan luas tanam 50 ribu hektare dan target dalam setahun 400 ton dengan dua kali tanam.
Ditambahkan, stok kebutuhan pangan khusus beras di Lombok Tengah dipastikan aman, karena para petani juga telah banyak yang panen pada musim tanam saat ini.