Panennews.com – Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, drh Yulius Umbu Hunggar, Kamis (6/4/2023) secara simbolis membagikan 500 bibit jeruk keprok bantuan dari Kementrian Pertanian untuk masyarakat NTT termasuk para wartawan.
“Kami bagikan 500 bibit jeruk keprok kepada masyarakat. Dan hari ini kami berikan untuk teman-teman wartawan di NTT. Jeruk keprok tersebut dari pusat budidaya jeruk keprok yang unggul di Malang ,” kata Umbu di kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.
Bibit jeruk keprok tersebut jelas Umbu sudah saatnya di bagi-bagikan kepada masyarakat NTT. Selain kepada para wartawan juga diberikan kepada ke berbagai pihak antaranya instansi terkait ke jaringan pertanian nasional.
“Jadi selain untuk teman –teman wartawan, bibit ini juga diberikan kepada masyarakat NTT. Bibitnya sudah tumbuh bagus dan siap ditanam para penerima bantuan ini. Bantuan ini untuk membudidayakan dan kembangkan produksi dari jeruk keprok di NTT ,” jelas Yulius.
Menurut Yulus, budidaya jeruk keprok ini tidak perlu di tanam dihalaman yang luas tetapi cukup tanam di pot atau polibek. Tidak perlu di tanamkan pada tanah. Dan untuk umur panen jeruk keprok membutuhkan waktu singkat tidak lebih dari dua tahun dan tinggi pohon hanya mencapai sekitar 1 meter.
“Jeruk keprok ini tidak harus ditanam ditanah. Cukup di pot atau polybag yang ada. Ini adalah stimuli kita untuk di kembangkan bisa menjadi ribuan anakan dengan cara okulasi dan bibit ini juga dari hasil okulasi,” kata Yulius.
Dia menjelaskan jeruk keprok ini nanti kalau sudah dewasa sudah bisa berbuah cabangnya yang sudah matang bisa dilakukan okulasi.
“ Dengan dikembangkannya jeruk keprok ini nanatinya NTT bisa menjadi penghasil jeruk keprok dan bisa ekspor ke daerah lain maupun negara lain,” katanya.