Presiden Jokowi Tinjau Panen Raya Kebumen, Berharap Harga Gabah dan Beras Wajar

oleh -70 views
Presiden Panen di Jateng
Presiden Jokowi berdialog dengan petani saat panen raya di Kebumen. (Panennews/Dok.Pemprov Jateng)

Panennews.com – Presiden Joko Widodo meninjau panen raya di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Kamis (9/3/2023) itu. Panen raya padi di Kebumen ini mengawali panen raya satu juta hektare lahan padi di Indonesia.

Jokowi menyebut, sebelumnya ia mendapatkan laporan bahwa harga gabah kering panen (GKP) di Kebumen cukup rendah, sekitar Rp4.200. Pemerintah sedang menghitung harga ideal gabah kering panen di tingkat petani.

Setelah perhitungan selesai, harga ideal akan diumumkan kepada masyarakat.

“Pemerintah sedang menghitung dan akan segera diumumkan oleh badan pangan harga GKP-nya harusnya berapa,” katanya

Baca Juga :   Kelompok Wanita Tani Kota Medan Panen Cabai Merah

Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.

Ia menekankan pentingnya mengembangkan pertanian yang modern dan berkelanjutan agar dapat menghasilkan produksi pertanian yang lebih baik.

“Kami harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang wajar, dan harga pembelian beras di masyarakat juga wajar,” katanya.

Adapun Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, kunjungan Presiden itu adalah bentuk perhatian pemerintah kepada petani. Khususnya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mengawali panen raya satu juta hektare lahan padi.

Baca Juga :   Harga Tembakau Naik, Petani Di Kabupaten Rembang Raup Keuntungan

“Dari data saya cukup besar. Produksi kami pada bulan Februari 6,28 juta ton gabah kering giling dan beras sekitar tiga jutaan ton lebih,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, dalam kunjungan itu juga dibahas tentang usulan skema atau simulasi harga padi atau gabah kering panen.

“Simulasi inilah yang nantinya akan dipakai untuk penentuan berapa sebenarnya, harga di tingkat petani yang layak, agar masyarakat nanti tidak merasa berat untuk membeli harga berasnya,” jelas Ganjar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.