Panennews.com – Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri identik dengan agenda berkumpul dan makan besar bersama keluarga.
Aneka hidangan umumnya didominasi berbagai macam makanan olahan menggunakan cabe sebagai bumbu dasarnya. Alhasil, terjadi peningkatan permintaan cabai di tingkat konsumen yang kerap memicu terjadinya lonjakan harga.
Kenaikan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) bukan kali ini saja terjadi. Kejadian ini terus berulang hingga seakan-akan membentuk pola yang umum terjadi.
Dalam hal ini Kementerian Pertanian berupaya terus memastikan pasokan cabe dari petani cukup sehingga dapat menstabilkan harga.
Guna menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 1444 H, Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura terus melakukan monitoring ketersediaan cabe di tingkat petani.
“Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam hal produksi cabe akan selalu memantau kesiapan produksi dan menjaga agar tetap tersedia untuk kebutuhan masyarakat. Tentunya dalam waktu dekat ini, Ramadhan dan Idul Fitri,”. Ungkap Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto, Selasa (14/03/2023).
Adapun Sukalarang, salah satu kecamatan di Sukabumi terpantau tengah memasuki pertanaman bertahap tanam hingga memasuki masa panen.
“Kecamatan Sukalarang memiliki luasan tanam 30-35 hektare yang siap panen Ramadhan dengan perkiraan total produksi 210-280 ton. Angka tersebut telah dikurangi dengan adanya faktor cuaca dan serangan hama penyakit. Kami yakin produksi dari lahan yang kami kembangkan mencukupi kebutuhan hingga memasuki lebaran nanti,”. Tutur Iwan Sugandi dari kelompok tani Sawargi, Desa Sukamaju.
Lebih lanjut, Iwan menyebutkan, para petani secara umum optimis bahwa pasokan cabe akan mampu mencukupi kebutuhan menjelang ramadhan. Masifnya pendampingan dari seluruh jajaran Ditjen Hortikultura berdampak pada jadwal penanaman yang sistematis dan tepat untuk menjamin pasokan menjelang HKBN.
“Pasokan lebaran tahun ini aman. Harganya tidak akan melambung tinggi, yakni di di kisaran 30-50 ribu/kg. Kami yakin hingga hari raya, harga normal di tingkat petani berada di kisaran 25-30 ribu/kg dan 30-50 ribu/kg di tingkat konsumen tetap terjaga. Istilahnya enak di petani dan di konsumen,”. Tutup Iwan.