Panen Padi Dimulai, Ini Strategi Ganjar Stabilkan Harga Beras di Jateng

oleh -32 views
gubernur jateng ganjar pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat hadir di panen padi di Batang. (Panennews/Dok.Pemprov Jateng)

Panennews.com – Panen raya padi sudah dimulai di beberapa daerah di wilayah Jawa Tengah. Hal ini diharapkan dapat menstabilkan harga pangan yang selama beberapa waktu ini naik.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan hal itu usai meninjau panen padi di Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Sabtu (11/02/2023).

“Sekarang kami cek, berdasarkan data dan informasi yang ada ternyata sudah mulai panen. Dinas kami, saya minta untuk memetakan seluruh Jawa Tengah, potensi yang sudah panen di mana saja,” kata Ganjar.

Selain Batang, menurut dia, panen padi juga berlangsung di Kabupaten Kebumen. Namun panen padi di Batang selama beberapa hari sempat terkendala faktor cuaca. Harga panen padi atau gabah kering pun relatif tinggi.

Menurut Ganjar, kondisi panen seperti itu harus dikelola dengan baik. Pengeringan padi yang terkendala cuaca dapat diatasi dengan menggunakan mesin pengering.

Setelah itu, Ganjar meminta agar seluruh biaya panen hingga pengolahannya menjadi beras dihitung secara cermat.

“Ini petani lagi senang, maka harus dikelola dengan baik. Saya minta untuk menghitung ulang, berapa biaya yang dipakai. Mulai dari gabah kering panen, kemudian sampai gabah kering giling, sampai jadi harga beras. Dengan cara ini, kita sebenarnya bisa menghitung semua,” katanya.

Baca Juga :   Dampak Banjir Di Demak, Komisi IV Perjuangkan Perbaikan Lahan

Ia menyebut, penghitungan harga panen hingga menjadi beras ditambah kalkulasi hasil panen padi di seluruh daerah akan menjadi acuan untuk mengukur stok beras di pasar.

“Kalau hari ini mulai panen, pengalaman pemrosesan mulai dari mereka yang membeli gabah tadi itu butuh waktu kurang lebih satu minggu, maka sebenarnya kita bisa hitung luas panennya berapa, satu minggu ke depan itu ada gabah berapa, ada padi berapa,” paparnya.

Ganjar memprediksi, dalam satu pekan ini, stok beras di pasar sudah melimpah sehingga inflasi dapat terkendali.

“Sebenarnya pasar sudah bisa dibanjiri. Maka dalam konteks inflasi, mestinya ini sudah mulai bisa terkendali,” ujarnya.

Ia menjelaskan, setelah pasar dibanjiri stok beras dan dapat menurunkan harga di pasar saat ini, upaya berikutnya adalah menjaga harga agar tidak jatuh.

Baca Juga :   Indef Ungkap 4 Strategi Arah Kedaulatan Pangan Indonesia

Menurut Ganjar, batasan harga padi maupun beras harus tetap dijaga di atas HPP sebesar Rp4.300. Saat ini harga yang dibeli dari petani berkisar antara Rp5.500-Rp5.600.

“Harga gabah kering panen sekarang sudah Rp5.500-Rp5.600. Tinggi lho, sudah bagus. Tapi setelah panen raya bisa saja turun, makanya kita tahan jangan sampai menyentuh HPP Rp4.300 atau di bawahnya. Penurunan harus wajar. Ini yang perlu dijaga,” ungkap Ganjar.

Ganjar juga meminta Bulog agar cepat menyerap beras dari hasil panen petani. Hal ini agar harga beras di pasar dapat segera stabil. Selain itu, tidak ada lagi alasan harga beras tinggi karena banjir.

Sebab, dari hasil pantauan harga beras di pasar dalam dua hari terakhir, pedagang mengaku harga beras naik karena para distributor terkendala cuaca dan banjir.

“Ini teman-teman dari Bulog juga siap agar stabilisasi harga bisa cepat dilakukan. Sehingga kalau cerita-cerita bakul yang mengatakan, banjir dan harga mahal, kami bisa tunjukkan sekarang berasnya enggak banjir dan jangan dipakai alasan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.