Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Makassar memfasilitasi 260 ton dedak gandum asal Sulawesi Selatan ke pasar Tiongkok.
Fasilitasi berupa penjaminan pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan dengan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) ini diberikan pada produk samping gandum dengan nilai ekonomi 936 juta milik PT BFMI.
“Dedak gandum ini merupakan produk yang sangat diminati di pasar ekspor. Karena dedak gandum ini merupakan bahan baku pakan ternak atau pelet ikan. Kedepannya kita selalu berharap peningkatan ekspor pertanian di Sulawesi Selatan dengan berbagai komoditas, “. Ungkap Lutfie Natsir melalui keterangan persnya, Sabtu, (25/02/2023).
Adapun Saat melepas ekspor secara langsung, Lutfie menyebutkan kehadirannya merupakan apresiasi kepada pelaku usaha serta wujud peran aktif Karantina Pertanian Makassar dalam mewujudkan peningkatan ekspor khususnya di Sulawesi sesuai dengan amanat Menteri Pertanian Republik Indonesia yang tertuang didalam Kepmentan Nomor 42 Tahun 2020 tentang Badan Karantina Pertanian sebagai Task Foce Peningkatan Ekspor.
“Pendamping dan bimbingan teknis untuk pemenuhan persyaratan teknis menjadi langkah kami, disamping percepatan layanan perkarantinaan di pelabuhan,” paparnya.
Sebagai informasi, dari data pada sistem IQFAST Karantlna Pertanian Makassar, di tahun 2022 kinerja ekspor komoditas sejenis tercatat 94.149 ton dengan nilai Rp. 343 milyar. Dengan dua negara tujuan Cina dan Korea Selatan.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang menyampaikan apresiasi terhadap ekspor komoditas asal Sulawesi Selatan ini.
“Dengan kolaborasi dan sinergi semua pihak, kita percaya target besar ekspor kita dapat tercapai,”.Tutup Bambang.