Panennews.com – Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2018 lalu menyasar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini diharapkan mengangkat derajat masyarakat penerima.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Barat, HL. Winengan, SP, M.M. Selasa (6/12/2022) mengungkapkan,
program Bekerja diluncurkan sejak 2018. Kegiatan menyasar kawasan rumah pangan lestari (KRPL), khususnya wilayah rentan rawan pangan.
Data Kementerian Pertanian menyebut, pada 2019, program ini menyasar 4.068 desa di 386 kecamatan di 154 kabupaten di 23 provinsi se-Indonesia. Bakal menjangkau 209.127 rumah tangga miskin (RTM). Basis data berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Khusus hortikultura, dialokasikan ke 54.373 RTM dan 55 KRPL di 14 kabupaten pada 11 provinsi. Anggaran yang dialokasikan Ditjen Hortikultura Kementan sekitar Rp16,86 miliar.Konsepnya (Program Bekerja) sederhana, tapi, mengena.
RTM penerima manfaat diberikan paket pegiatan produktif berbasis pertanian. Dengan manfaat jangka pendek, menengah, dan panjang.
Bentuknya berupa paket budi daya sayuran, paket ayam ternak, dan paket budi daya buah tahunan seperti durian. Bahkan, tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, dan lada.
Dikatakan dalam pelaksanaannya, penerima manfaat dibina dan dibimbing petugas yang ditunjuk.
Dikatakan, dalam tempo 1-2 bulan program berjalan, masyarakat menerima manfaat. Berupa panen sayuran daun yang ditanam sebelumnya. Baik kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, paria, atau jagung manis.
“Dan jangka menengah, mulai penghasilan dari telur ayam. Fase yang lebih lama, berkembangnya klaster buah-buahan. Tergantung komoditas yang dikembangkan.
“Yang lebih penting lagi, kita berharap ada perubahan mindset positif dan tumbuh mental bangkit keluar dari kemiskinan,” ucapnya.
Kepala Distanak Lombok Barat, HL. Winengan mengklaim, sejumlah komoditas hortikultura berpotensi dikembangkan di wilayahnya.
“Andalan hortikultura kami adalah ‘Kang Madura’. Singkatan dari kangkung, manggis, durian, dan rambutan,” ujarnya. Bahkan, sudah mengekspor manggis dari Kecamatan Narmada.
Tak sekadar itu. Rencananya investor akan mengembangkan 5.000 hektare lahan manggis. Produk bakal diekspor ke Cina via Pelabuhan Lembar Lombok.
Dutambahkan, prospek budi daya sayur di Lombok Barat juga cerah. Dicontohkannya dengan ekspor kangkung ke Singapura dan Arab Saudi.
“Kalau durian, kami punya puluhan jenis durian lokal. Salah satunya jenis blueband. Yang pernah menjuarai kontes nasional durian,” tutupnya.