Lahan Menyusut, Produksi Pertanian NTB Tetap Stabil

oleh -113 views
Kadis Pertanian NTB
Kepala Dinas Pertanian NTB Dr. H. Fathul Gani, M.Si. (Panennews.com/Hernawardi)

Panennews.com – Luas lahan pertanian di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) lambat laun mengalami penyusutan. Tahun 2022 ini luas lahan pertanian berada di kisaran 266.478 hektar.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan provinsi NTB Haji Fathul Gani menuturkan bahwa penyusutan lahan pertanian didaerah ini tahun ketahun terjadi. Ia menyadari , bahwa sektor pertanian adalah lapangan terbesar di NTB.

“Tapi kami berharap dengan adanya kebijakan pertanian lahan abadi maka teman-teman di kabupaten kota se-NTB untuk bisa mempertahankan lahan. Harapan kita kalau lahan bisa dipertahankan maka secara otomotasi produksi bisa minimal kita pertahankan,” ujarnya, Kamis (15/12/2022).

Ia menegaskan bahwa alternatif lain yang bisa dilakukan dalam memastikan produksi pertanian meningkat yakni memperhatikan serta meningkatkan pola tanam. Saat ini pihaknya sudah melukan IP (Indeks Pertanaman) 400 atau pola tanam 4 kali dalam setahun untuk Padi.

Baca Juga :   Cegah Hama, Komoditas Kopra Asal Surabaya Diperiksa Karantina

“Tapi kita ikhtiarkan 2 kali atau 3 kali dan tidak bisa memaksakan harus 4 kali. Kita tidak bisa memaksakan namun paling tidak ini menjadi salah satu strategi kita untuk mempertahankan produksi padi kita,” ungkapnya.

Fathul Gani mengakui jika kondisi cuaca cukup berpengaruh terhadap pertanian. Akan tetapi pada komoditas tertentu sangat mendukung. Seperti halnya tahun 2021 kemarin atau memasuki akhir 2021 dan memasuki awal tahun 2022 kondisi cuaca di NTB cukup ekstrem tapi menguntungkan para petani di NTB.

“Memang disatu sisi petani tembakau sedikit terganggu, produksi menurun tapi kualitas terjaga dan harga juga cukup terjamin di komoditas tembakau,” paparnya.

Baca Juga :   Degradasi Lahan Pertanian di NTB Tinggi

Pihaknya optimis dengan penguatan sumber daya manusia para petani maka produksi pertanian di NTB akan terjaga. Penyuluhan kepada para petani gencar diberikan sembari memaksimalkan penerapan tekhnologi pertanian sehingga NTB semakin eksis dalam berproduksi.

“Alhamdulillah di NTB produksi padi kita meningkat dari tahun 2021 ke 2022 sekitar 69 ribu ton. Nilai tukar petani di subsektor tanaman pangan kita di tahun 2021 masuk 10 besar se-Indonesia. Subsektor hortikultura Alhamdulillah di atas 100. Jadi ini patut kita syukuri, karena sektor pertanian ini adalah lapangan terbesar di NTB,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.