Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat tren kenaikan ekspor yang signifikan dari komoditas ekspor pertanian, khususnya kakao biji asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi ekspor kakao biji tersebut selama bulan Januari hingga November tahun 2022 sebanyak 1.130 ton dengan nilai ekonomis Rp. 39, 6 miliar. Hal ini meningkat 41,25 % dibanding periode sama tahun 2021 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 800 ton dengan nilai ekonomis sebesar Rp. 30 miliar.
“Ekspor kakao biji asal Sumut ini, menunjukkan hasil menggembirakan dari tahun ke tahun, karena mampu bersaing di pasar global,”. Ungkap Andi PM Yusmanto Kepala Karantina Pertanian Belawan, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (24/11/2022).
Menurut Andi, adapun keberhasilan ini menjadi bukti kerja keras petani sub sektor perkebunan serta dukungan pemerintah daerah dalam membangun pertanian yang baik, sehingga ekspor kakao biji terus meningkat.
Selain itu, pihaknya secara rutin melakukan pendampingan kepada pelaku usaha pertanian dengan memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor. “Hal ini dilakukan untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan,”. Ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi menerangkan kakao ini banyak dibudidayakan di daerah Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Nias Selatan. Berdasarkan data BPS, luas lahan kakao di Sumut seluas 35,696 ha, sehingga sangat potensial untuk peningkatan ekspor kakao.