Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura optimis bahwa ketersediaan pasokan cabai menjelang bulan Ramadan hingga lebaran tahun ini bisa mencukupi. Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto dalam keterangannya yang dikutip dari laman Kementan, Senin (14/3/2022).
“Untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya meminimalisir sebisa mungkin,” ujar Prihasto.
Prihasto menjelaskan bahwa dari data Early Warning System (EWS) ketersediaan aneka cabai pada bulan April berpotensi mengalami penurunan akibat dari cuaca ekstrim hujan cukup panjang, sementara pertanaman cabai cukup sensitif terhadap iklim basah.
Berdasarkan angka perkiraan produksi bulan April, produksi cabai besar nasional sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar 109.125 ton. Sedangkan untuk cabai rawit diperkirakan total produksi nasional sebesar 112.490 ton dengan kebutuhan diperkirakan sebesar 114.738 ton, sehingga neraca aneka cabai diperkirakan cukup terganggu.
Lebih lanjut, Prihasto menerangkan bahwa pemerintah telah melakukan upaya antisipasi melalui pengamanan buffer stock khususnya di perkotaan yang tingkat kebutuhannya sangat tinggi.
“Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan para champion dan pemasok nasional termasuk memberikan bantuan kemudahan transportasi distribusi cabai,” papar Prihasto.
Sementara itu, Prihasto memaparkan dari hasil komunikasi dengan para champion cabai, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini masih cukup aman.
Di perkirakan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada Maret adalah 9.500 ha, April 10.860 ha dan Mei 13.720 ha.
