Wali Kota Bogor Dukung Program Urban Farming Kementan

oleh -62 views
kementan.co.id

Panennews.com- Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mendukung upaya Kementan dalam mengembangkan pertanian kota atau urban farming. Fenomena urban farming, kata Bima terus menjalar hampir di setiap kampung di Kota Bogor. Tercatat ada sekitar 300 Poktan yang sudah mendirikan lahan pertanian kota urban farming.

“Di Bogor saat ini sedang terjadi momentum, dimana konsep urban farming makin booming. Catatan kami dari 190 lokasi pertanian kota bertambah menjadi 300 lokasi. Ini luar biasa dan kami mendukung upaya kementan dalam menjadikan kota sebagai lokasi pertanian,” ujar Bima Arya saat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam acara Agro Inovasi Fair 2021 di Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) Bogor, Jawa Barat, Minggu, 7 November 2021.
Bima mengatakan, fenomena urban farming bahkan sudah menjalar ke tingkat anak muda di tiap Kelurahan se-Kota Bogor. Mereka terdiri dari berbagai kalangan pekerja dan juga mahasiswa.
“Awalnya saya kira ibu ibu. Tapi ternyata mahasiswa juga ada. Dan ini motifnya bukan hanya ekonomi saja, tapi ada kesehatan dan gaya hidup. Nah tentu PR kita sekarang adalah menjelaskan kepada mereka tanaman mana saja yang punya potensi dan yang memiliki kebugaran tubuh,” katanya.
Selama ini, kata Bima, fenomena urban farming di Kota Bogor tidak terlepas dari peranan kementan yang terus mengawal benih unggul, teknologi mekanisasi dan juga sosialisasi. Kementan bahkan dinilai berperan dalam memasarkan hasil tani kelompok muda di Bogor.
“Dan yang namanya ketahanan pangan ini terus berkolaborasi dan disupport oleh Kementan. Jadi kami melihat momentum ini harus dijaga dan momentum bumingnya bertani ini harus kita kawal. Bogor walaupun terbatas lahannya tapi sekarang Animonya cukup besar. Makanya harus kita jaga bersama,” katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan sesuai arahan Presiden Joko Widodo akan terus mengawal pertanian urban farming mulai dari produksi, teknologi sampai dengan pemasaran berbasis digitalisasi.
“Teknologi kita besok harus semakin modern. Kita sudah punya market. Kita harus memiliki varietas yang tahan dengan semua iklim. Kita harus mapping setiap wilayah. Kementan bersama Gubernur dan Walikota, dan atas perintah Presiden sudah mempersiapkan semuanya,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.