Panennews.com-Sebagai bagian dari Tridharma perguruan tinggi yang terdiri dari unsur pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) yang berada di bawah satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas untuk melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan penelitian terapan dan pengabdian kepada masayarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, pada 1 Oktober 2021, Politeknik KP Jembrana menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Studi Pengolahan Hasil Laut dengan melibatkan dosen dan taruna, serta menyasar dan melibatkan kelompok masyarakat kelautan perikanan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro.
“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan, dimulai dari masyarakat sekitar kampus Politeknik KP Jembrana melalui berbagai program pendampingan, pelatihan dan pengenalan IPTEK serta transfer hasil riset terapan dosen Politeknik KP Jembrana,” terang Kusdiantoro.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Politeknik KP Jembrana tahun 2021 terdiri dari pelatihan pembuatan fish apartement dari Program Studi Perikanan Tangkap serta pemanfaaatan hasil tangkapan ikan lokal sebagai bahan baku surimi dari Program Studi Pengolahan Hasil Laut.
Pihaknya pun berharap kegiatan ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan memberikan sumbangsih terhadap pengembangan IPTEK, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kelautan dan perikanan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Politeknik KP Jembrana, I Putu Gede Rumayasa, menjelaskan bahwa sebagai bagian dan dukungan terhadap pelaksanaan Program Prioritas KKP tahun 2021-2024, mulai tahun ini Politeknik KP Jembrana juga telah memulai kegiatan inisiasi pendampingan Desa Mitra “Kampung Vaname” di Desa Kombading dan Awen, Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Usai membuka kegiatan pengabdian masyarakat, Kusdiantoro turut meresmikan Gedung Teaching Factory (Tefa) Politeknik KP Jembrana. Gedung ini merupakan Teaching Factory komprehensif, dalam wujud bangunan seluas 1.200 m2 (20x60m). Terbagi menjadi 3 segmen dengan masing2 seluas 400 m2 untuk Tefa Perikanan Tangkap, Tefa Pengolahan Hasil Laut dan Tefa Bioteknologi Perikanan.
“Keberadaan Tefa ini menjadi penting sebagai tulang punggung proses pembelajaran di Politeknik KP Jembrana, karena sebagai sekolah vokasi, kurikulum pendidikan Politeknik KP Jembrana menerapkan komposisi 30 persen teori dan 70 praktik. Nantinya Tefa ini akan mendukung 70 persen proses pembelajaran praktik tersebut,” tegas Kusdiantoro.
Beberapa mata kuliah yang didukung proses pembelajarannya dengan keberadaan Tefa ini adalah mata kuliah Teknik Pembesaran Ikan, Teknik Budidaya Ikan Hias, Teknik Produksi Pakan Buatan (prodi BDI), mata kuliah Diversifikasi dan Pengembangan Produk Perairan, Bahan Baku Pengolahan Hasil Perikanan, Teknik Pengemasan dan Pelabelan (Prodi PHL), serta mata kuliah Bahan dan Alat Penangkapan Ikan, dan Daerah, Teknik Penangkapan Ikan serta Biologi Perikanan (Prodi PTK).
Sebagaimana disampaikan Menteri Trenggono sebelumnya, bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting, khususnya dalam hal riset. Pihaknya berharap riset terbaik dapat dilakukan di perguruan tinggi. Adapun riset yang dibutuhkan saat ini ada di bidang perikanan budidaya. Menteri Trenggono menilai subsektor ini dinilai menumbuhkan ketahanan pangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Bangunan pendukung yang juga diresmikan dalam kesempatan tersebut adalah jalan kampus beserta gerbangnya dan pagar keliling kampus. Jalan kampus sepanjang 297m dengan lebar 4m ini merupakan utilitas yang baru selesai di bulan Juli 2021. Dilengkapi dengan saluran drainase di sepanjang tepinya, diharapkan jalan ini dapat berfungsi dengan baik dan bebas dari genangan air hujan, melengkapi jalan kompleks perkantoran yang sudah ada sebelumnya.
“Kesan gagah ketika melangkah menuju kampus Politeknik KP Jembrana semakin bertambah dengan adanya gerbang kampus dalam wujud sepasang Candi Bentar. Candi Bentar ini didesain dengan Filosofi Asta Kosala Kosali yang bermakna keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antar manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Diharapkan, para taruna yang belajar di Politeknik KP Jembrana selain menjadi insan yang cerdas dan terampil juga menjadi manusia yang dapat menjaga keseimbangan hubungan dalam alam semesta,” harapnya.
Pagar keliling yang diresmikan, selain berfungsi untuk pengamanan aset, juga melambangkan pembatas lokasi kawah candradimuka Politeknik KP Jembrana, tempat penggodokan taruna-taruni unggul untuk dunia perikanan Bali dan Nusantara.
Di Politeknik KP Jembrana, Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro, juga melantik 23 PNS pada Jabatan Fungsional Lingkup BRSDM, yang terdiri dari 16 Dosen Jenjang Asisten Ahli dan 7 Penyuluh Perikanan, secara daring dan luring. Dalam sambutannya, Kusdiantoro menekankan bahwa ASN harus dapat mendukung perwujudan Program Prioritas KKP yang digaungkan Menteri Trenggono.
“Kita harus dapat sukseskan dan mendukung secara penuh program tersebut, tidak hanya pejabat struktural tapi juga semua pejabat fungsional, semua pegawai. Seluruh ASN juga harus menerapkan nilai dasar atau core values ASN yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif),” ucapnya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, Plt. Kepala BRSDM yang juga didampingi Kepala Balai Riset Observasi Laut (BROL) Jembrana dan Kepala Loka Riset Perikanan Tuna (LRPT) Denpasar, turut menyambangi BROL dan LRPT yang merupakan unit pelaksana teknis BRSDM di bidang riset, dalam rangka memberikan arahan dan ramah tamah kepada seluruh pegawai.