KKP Gelar Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan

oleh -85 views
Ilustrasi Pakan Ikan Foto pinterest
Ilustrasi Pakan Ikan - Foto : Pinterest

Panennews.com- Perikanan budidaya merupakan salah satu subsektor unggulan yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produksi perikanan nasional serta pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha. Namun, subsektor perikanan budidaya saat ini masih mengalami permasalahan dalam menghadapi tingginya harga pakan yang disebabkan sebagian besar bahan baku pakan masih bergantung pada bahan pabrikan.

Guna mendukung program Gerakan Pakan Mandiri (GERPARI) serta program Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat perikanan dan daerah yang tertinggal khususnya bidang budidaya perikanan, KKP melalui BRSDM KP turut menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan bagi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 13-14 September 2021 ini, diikuti sebanyak 50 peserta dari pembudidaya ikan di Kabupaten Solok Selatan secara blended learning. Pelatihan yang difasilitasi oleh BPPP Medan ini, dilaksanakan di BBI Solok Selatan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pada kegiatan pelatihan ini, dibutuhkan keterlibatan dan kerja sama penyuluh dalam membantu proses transfer dan sharing knowledge bagi pelaku usaha. Dalam pelatihan ini pula, peserta diberikan materi mulai dari menyiapkan bahan dan peralatan pembuatan ikan, menyusun formulasi pakan ikan, meramu, mencetak, mengeringkan, mengemas, serta menyimpan pakan ikan.

Dalam sambutannya, Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, dalam budidaya ikan air tawar umumnya pelet dikenal sebagai pakan ikan yang paling praktis dan mengandung nutrisi lengkap yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan.

“Jadi saya sudah sampaikan unsur utama pada pakan itu adalah protein hewani yaitu tepung ikan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) saya kira sudah informasikan bahan baku yang bisa digunakan termasuk bahan baku nabati yang memiliki protein cukup baik yang dapat digunakan untuk bahan baku dari pembuatan pakan ini, tentunya kalau sudah jadi, kandungan protein yang dibutuhkan tetap terjaga,” jelas Lilly.

Baca Juga :   Perdana, Ekspor Senilai 52,4 Ton Rumput Laut Tarakan Ke Vietnam

Lebih lanjut, dia mengatakan, adanya pelatihan ini para pembudidaya diharapkan dapat memproduksi pakan ikan alternatif secara mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal, untuk menekan biaya pakan ikan.

“Setidaknya dengan kegiatan pelatihan ini, para pembudidaya ikan mampu membuat pakan ikan secara mandiri dan dapat mengurangi biaya pakan dari budidaya ikan yang biasanya mencapai sekitar 60-70%. Tentunya juga akan memberikan benefit kepada para pembudidaya ikan yang dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku utama di dalam memproduksi pakan ikan secara mandiri,” ujar Lilly.

Adanya pelatihan ini, diapresiasi Anggota Komite II DPD RI Dapil Sumatera Barat, Emma Yohanna yang hadir melalui sambungan virtual. Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan para pelaku utama di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

“Dengan kemajuan teknologi tidak menghalangi para peserta pembudidaya ikan dalam memanfaatkan kesempatan meski berada di situasi Covid-19. Kami mengucapkan terima kasih bahwa Sumatera Barat mendapat kesempatan mengikuti kegiatan pelatihan. Saya mengharapkan lewat kegiatan ini, akan muncul kelompok pembudidaya ikan yang dapat mengembangkan berbagai usaha seperti membuat pelet,” ucap Emma.

“Hal ini bukan untuk kepentingan atau konsumsi diri sendiri, tetapi juga akan menghasilkan sumber pendapatan yang dapat membantu perekonomian peserta dan ilmu yang diberikan dapat ditularkan ke pelaku utama lainnya,” tambah Emma.

Baca Juga :   KKP Dorong Balai Perikanan Budidaya Jadi Tumpuan Peningkatan Ekspor Perikanan dan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Hal tersebut direspon baik oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan, Yalasri. Dia menyampaikan, adanya kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada pelatihan saja, namun dapat berlanjut secara terus-menerus sehingga ke depan kebutuhan pakan ikan terpenuhi.

“Kami dari Kabupaten Solok Selatan siap menerima pelatihan ini dan siap untuk berlanjut sampai ke depan. Saya juga siap mengikuti pelatihan dengan cermat sehingga kebutuhan pakan ikan bisa kami tindak lanjuti ke depannya dan konsumsi pakan ikan yang ada di Kabupaten Solok Sleatan ini bisa tercapai sehingga 70 persen diluar pakan tidak pasok dari luar lagi,” tuturnya.

Sebagai informasi, ketersediaan pakan ikan tidak hanya untuk kegiatan budidaya ikan air tawar saja, namun juga erat kaitannya dengan kegiatan memancing yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia khususnya pelaku utama. Untuk itu, KKP melalui BRSDM KP juga menggelar kegiatan Pembuatan Umpan Ikan Tiruan yang difasilitasi oleh BPPP Banyuwangi secara full online.

Kegiatan pelatihan ini, diikuti sebanyak 636 peserta dari 33 Provinsi di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi memancing, para angler atau pemancing mengenal istilah memancing dengan menggunakan umpan buatan yang disebut casting. Casting ini merupakan proses memancing ikan target dengan menggunakan umpan yang menyerupai mangsa yang digemari ikan tersebut. Umpan ini berfungsi sebagai pemikat agar ikan mendatangi dan memakan mata kail.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.