Panennews.com- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Resident Representatif United Nation Development Program (UNDP) Indonesia Norimasa Shimomura, Rabu (2/6).
Kedatangan Norimasa ke Kantor Kalibata ditemani Deputy Sophir Kemkhadze dan SDGs Advisor Ansye Sopacua.
Dalam pertemuan itu, Gus Menteri, sapaan akrabnya, menjelaskan soal SDGs Desa, Pemutakhiran Data Desa dan perkembangan BUMDes.
Dalam pertemuan itu, Gus Menteri, sapaan akrabnya, menegaskan jika Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) siap bekerja sama dengan siapa pun selama itu untuk percepatan pembangunan di desa.
Gus Menteri mengatakan, kendala perencanaan pembangunan di desa karena tidak paham persoalan yang ada di desa.
Untuk itu, Kemendes PDTT kemudian menemukan solusi jitu yaitu melandingkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Suistainable Development Goals (SDGs) Global yang dilandingkan ke level desa yang dinamakan SDGs Desa.
“Target SDGs Desa adalah memahamkan para pemangku desa agar bisa paham masalah yang dihadapi oleh desa,” kata Gus Menteri.
SDGs Desa langsung direspon positif oleh warga desa karena 18 poin dalam SDGs Desa itu memang selalu dihadapi oleh warga seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, air bersih dan persoalan perempuan.
Untuk memaksimalkan SDGs Desa dan perencanaan pembangunan maka dibutuhkan data-data yang valid dan detail mengenai desa itu.
Olehnya, Kemendes PDTT saat ini lakukan Pemuktahiran Data Desa berbasis SDGs Desa
“18 poin SDGs diturunkan menjadi 222 instrumen kemudian disiapkan aplikasi dan dibuatkan pelatihan,” kata Gus Menteri.
Hasil pendataan, lebih dari 65 juta warga desa hingga 31 Mei dari 118 juta warga desa di 74.961 desa.
Imbas dari pendataan ini, gambaran utuh mengenai kondisi objektif desa seperti angka kemiskinan, warga yang menderita sakit menahun, dan kondisi stunting.
“Dengan ini, Kami jadi sangat optimis jika pemanfaatan Dana Desa jadi tetap sasaran sesuai dengan permasalahan yang dihadapi desa,” kata Gus Menteri.
Setelah pemutakhiran data ini selesai, tiga hal yang jadi fokus Kemendes PDTT yaitu, Pertama, evaluasinya terhadap kelengkapan data. Kedua, keakuratan data, dan Ketiga, Keberlanjutan atau update Data Desa itu.
“Kami berharap hingga akhir Juni nanti, semua desa sudah menuntaskan pemuktahiran data ini,” kata Gus Menteri.
Sementara itu, UNDP memuj Gus Menteri saat menjelaskan soal DGs Desa dan pemutakhiran Data ini karena penjelasan yang diberikan sangat detail dan jelas.
“Penjelasannya sangat detail. Biasanya Menteri hanya memahami visinya,” kata SDGs Advisor Ansye Sopacua.
UNDP menilai program SDGs Desa merupakan program yang sangat luar biasa dan berharap bisa membantu Kemendes PDTT ini.
Konsep SDGs Desa ini dinilai layak untuk dibagikan secara global karena sangat baik.
“UNDP akan sangat semangat jika bisa bekerja sama dengan Kemendes PDTT,” kata Ansye.