Panennews.com – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, pemerintah berpihak pada ekonomi kerakyatan. Salah satu bentuknya melalui pembangunan pasar rakyat. Program revitalisasi pasar rakyat menjadi tugas penting Kementerian Perdagangan dalam mengemban dan menjalankan mandat Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Wamendag Jerry Sambuaga saat meresmikan Pasar Berdikari Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, hari ini, Selasa (29/6). Hadir dalam peresmian itu Wakil Bupati Minahasa Selatan Petra Yani Rembang.
“Kemendag membantu pembangunan pasar ini untuk mendorong pasar rakyat agar tidak kalah dengan pusat perbelanjaan dan toko modern. Sehingga, dapat meningkatkan omzet pedagang pasar rakyat. Ini adalah wujud keberpihakan pemerintah pada ekonomi kerakyatan,” ujar Wamendag.
Menurut Wamendag, pembangunan pasar rakyat yang nyaman bagi penjual dan pembeli dapat mengangkat daya saing dan citra pasar rakyat di masyarakat. Selain pembangunan fisik, manajemen pengelolaan pasar juga menjadi perhatian Kemendag. Para pengelola dibina secara khusus agar lebih memahami pengelolaan pasar rakyat. Kapasitas para pedagang juga ditingkatkan melalui keikutsertaannya dalam sekolah pasar.
“Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar rakyat. Namun, keunggulan yang terdapat di pasar rakyat adalah harga yang terbentuk merupakan hasil tawar-menawar para pihak,” ujar Wamendag.
Wamendag menjelaskan pembangunan Pasar Berdikari Tumpaan ini bertujuan meningkatkan pendapatan para pedagang serta pelaku ekonomi yang ada di Minahasa Selatan. Kenyamanan pasar ini juga dapat memudahkan akses transaksi jual beli. Arus barang antar wilayah khususnya barang kebutuhan pokok (bapok) masyarakat semakin lancar. Dengan memiliki pasar yang mumpuni, kebutuhan bapok suatu daerah akan terpenuhi dan terjaga dengan baik.
“Program bantuan pendirian pasar rakyat merupakan salah satu bentuk komitmen Kemendag untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang dengan mendorong omzet, mendukung kelancaran logistik dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat, serta memperkuat pasar dalam negeri sebagai penyangga ketersediaan bapok yang menjadi barometer stabilisasi harga pangan di tingkat nasional,” imbuh Wamendag.
Pantau Pemanfaatan Gudang SRG
Pada kunjungan kerjanya kali ini, Wamendag juga mengunjungi gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Silo di Desa Teep Kapitu, Kecamatan Amurang Barat. Kunjungan ini untuk melihat lokasi gudang dan memastikan pemanfaatannya ke depan agar berjalan maksimal.
“SRG merupakan instrumen tunda jual, sehingga kalau harga turun, petani bisa menyimpan hasil panennya di SRG selama beberapa bulan dan menjualnya ketika harga naik. Sangat disayangkan kalau SRG tidak difungsikan karena gudang tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Wamendag.
Wamendag juga meminta Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk memfungsikan kembali gudang SRG Silo setelah gudang yang digunakan untuk menyimpan komoditas pangan jagung itu berhenti beroperasi.
Menurut Wamendag, para kepala daerah dan Pemda berperan penting dalam pengelolaan gudang SRG. Skema resi gudang bisa membantu petani mendapatkan harga tawar yang lebih baik dan jaminan penyerapan pasar. Apalagi jagung di Kabupaten Minahasa Selatan menjadi komoditas daerah dengan keunggulan komparatif yang harus benar-benar diperhatikan.
Selain itu, SRG menjadi solusi bagi petani dalam mengatasi musim panen. Dengan adanya SRG, petani tidak harus segera menjual hasil panen karena dapat menyimpan hasil panennya di gudang. SRG ini salah satu solusi untuk mengatasi jebloknya harga jual. “SRG berpotensi menjadi instrumen dalam mendukung pengendalian ketersediaan stok dan stabilitas harga komoditas pangan. Sebab, SRG dapat menjadi instrumen alternatif dalam mendukung tata niaga dan distribusi,” terang Wamendag.
Wakil Bupati Minahasa Selatan Petra Yani Rembang berjanji menghidupkan kembali gudang SRG yang mangkrak beberapa tahun terakhir. Ia akan segera berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait. Pemanfaatan SRG secara maksimal juga merupakan upaya agar para petani dapat terbebas dari tengkulak karena banyak komoditas pertanian dan perkebunan lainnya bisa disimpan di SRG.
Petra juga berharap mendapatkan dukungan Kemendag agar dapat memaksimalkan pemanfaatan SRG. “Saat ini kami membutuhkan dukungan Kemendag agar dapat memfasilitasi penambahan luas gudang. Gudang yang luas tentunya akan dapat menampung komoditas dalam jumlah besar. Selain itu, dukungan juga dalam hal pembiayaan dan manajemen pengelolaan,” pungkasnya.