Panennews.com-, Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura (UPTD BPTPH) dibawah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali mengadakan sosialisasi pengendalian hama di Subak Puakan, Desa Tengkudaj Kecamatan Penebel Tabanan pada Kamis (01/4). Sosialisasi ini dihadiri oleh oleh Wayan Adnyana, perwakilan Ka. UPTD BPTPH, I Gst. Pt. Purnayasa Kordinator PHP Kabupaten Tabanan, Plt. Kasi Produksi pada Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, PHP-POPT Kecamatan Penebel, PPL Pertanian yang mewilayahi Subak Puakan, Perbekel Desa Tengkudak, Pengurus dan perwakilan anggota Subak Puakan.
Dalam Sosialisasi ini Perbekel Desa Tengkudak menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Tengkudak akan senantiasa mendukung segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di wilayah desa Tengkudak melalui fasilitasi dan program kegiatan yang bisa didanai oleh desa melalui APBDes.
“Kami dari desa akan selalu berupaya menampung dan mewujudkan aspirasi warga desa Tengkudak khususnya para petani yang ada di semua subak di wilayah Desa Tengkudak dengan tetap mengedepankan asas skala prioritas. Apalagi dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan Bapak Bupati Tabanan, Pak Komang Sanjaya, beliau selalu menekankan kepada kami agar pemanfaatan dana desa tersebut semaksimal mungkin agar bisa digunakan untuk pembangunan kesejahteraan rakyat sesuai dengan Asta Program yang beliau rancang dalam Visi dan Misi Tabanan Era Baru, Tabanan yang aman, Unggul dan Madani” ucapnya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari UPTD BPTPH dan Kordinator PHP. Kabupaten Tabanan. Disampaikan dalam penjelasannya saat memaparkan materi, Wayan Adnyana narasumber dari UPTD BPTPH mengungkapkan bahwa petani dalam menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman, khususnya pada tanaman padi harus jeli dalam melakukan identifikasi terhadap penyebab serangan sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat dalam melakukan penanganannya.
“Dibutuhkan kejelian dalam mengidentifikasi penyebab penyakit dalam tanaman padi agar bias melakukan penanganan yang tepat. Tepat sasaran, tepat mutu pestisida, tepat jenis pestisida, tepat waktu penggunaan, tepat dosis, dan tepat cara penggunaan” demikian ungkapnya.
I Gst Pt Purnayasa, Koordinator PHP Kabupaten Tabanan menambahkan dalam pemaparannya bahwa ada berbagai kekeliruan dalam kebiasaan petani saat menanam padi. Kebiasaan tersebut berdampak tidak baik terhadap kesehatan tanaman padi . Disamping dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan juga akan menimbulkan penyakit pada tanaman padi.
“Petani saat ini cendrung melakukan proses olah tanah untuk menanam padi dengan tempo yang sesingkat-singkatnya karena berbagai kesibukan lain yang harus dilakukannya. Jadi begitu usai menanam, tanaman padi tidak dipelihara dan dirawat sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit dan gangguan dalam pertumbuhan padi” jelas Gusti Putu Purnayasa kepada anggota Subak Puakan.