Panennews.com – Ernawati (40) salah satu pengarajin usaha emping asal Menes yang berada di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mengaku bahwa saat ini ia membutuhkan mesin kemasan untuk lebih meningkatkan kualitas empingnya. Hal ini ia sampaikan saat ditemui Panen News di rumahnya, Rabu (24/2).
Sebenarnya mesin kemasan pernah ia dapatkan dari bantuan Dinas Perdagangan. Akan tetapi, menurut Ernawati hanya dapat dipakai beberapa bulan saja, karena sparepart yang dibutuhkan susah didapat.
“Dulu tahun 2010 pernah di kasih oleh Dinas Perdagangan, cuma di pakai beberapa bulan saja. Waktu itu pita (dimesin) habis, jadi belinya lagi susah di sini, yang ada di Jakarta.” Terangnya.
Ernawati mengaku mesin kemasan sangat penting untuk mengemas hasil melinjo yang sudah diolah menjadi emping dan keceprek agar dapat meningkatkan kualitas dan lebih efektif. Menurutnya selama ini proses pengemasan dilakukan secara manual dan masih kurang menjual.
Disamping itu, Ernawati menjelaskan bahwa usahanya selama ini beserta para ibu-ibu yang berada di sekitar rumahnya cukup membantu perekonomian keluarga. Menurutnya, sudah banyak ibu-ibu yang selama ini menganggur kini sudah bisa mandiri dari sisi ekonomi.
“Setiap orang pekerja dalam sebulan bisa mendapatkan penghasilan sampai dengan Rp. 1.2 juta per-bulan” Kata Ernawati.
Penghasilan tersebut, lanjut Ernawati, cukup besar bagi kalangan ibu-ibu disini. Dengan penghasilan tersebut, ibu-ibu dapat membiayai anak sekolah, bahkan sampai ke jenjang kuliah.
“Untuk biaya sekolah anak-anak mereka dari bekerja emping ini.” Jelasnya.
Ernawati mengaku dalam sebulan dapat memproduksi sekitar 2 ton per-bulan dengan hasil emping yang siap di kemas berkisar 1 ton.
Harga emping yang masih mentah berkisar Rp. 50.000/kg. Sedangkan untuk keceprek matang yang sudah dikemas dibanderol dengan harga Rp. 55.000/kg.