Untuk itu ia berharap, kegiatan workshop ini perlu dilakukan secara periodik sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Kendala teknis yang terjadi perlu diupayakan solusinya agar kinerja sistem pendataan yang dibangun dapat terimplementasi dengan baik. Dengan demikian diperlukan adanya sinergitas kerja sama dengan stakeholder.
Kepala BRPL Erfind Nurdin mengatakan, saat ini perhitungan stok bertumpu pada tiga kegiatan pengumpulan data yang saling melengkapi, yaitu: 1) observer ilmiah di kapal penangkap dan data logbook; 2) pencacahan data hasil tangkapan di basis pendaratan ikan (enumerator); serta 3) survei menggunakan kapal riset. Adapun tantangan pengelolaan perikanan ke depan ditujukan untuk mengembangkan pendekatan, model matematis secara sistematis, pendataan ilmiah yang reliable, robust, tertelusur dan terstandar.
Menurutnya, saat ini terdapat 132 enumerator yang menjadi garda terdepan dalam pengumpulan dan pencatatan data harian dari aktivitas pendaratan ikan hasil tangkapan di 11 WPP NRI. Karena itu, kegiatan peningkatan kapasitas enumerator dalam menjalankan tugas utamanya di lapangan secara periodik perlu dilakukan melalui pengkayaan pemahanan tentang pengkajian stok, pembaharuan sistem pendataan, evaluasi kinerja, dan audit data. Kecukupan data yang berkesesuaian dengan metode analisis yang digunakan sebagai basis informasi utama dalam menerapkan keputusan manajemen perikanan di wilayah kajian.
“KKP melalui BRPL akan terus meningkatkan kualitas data untuk akurasi pengkajian stok sumber daya ikan. Upaya yang terus ditempuh antara lain peningkatan kapasitas enumerator melalui pelatihan untuk pengkayaan pemahaman tentang pengkajian stok, pembaharuan sistem pendataan, evaluasi kinerja, dan audit data serta pengembangan sinergi dan kolaborasi jejaring pendataan bersama seluruh stakeholder yang bermuara kepada e-BRPL,” ujar Erfind.
Workshop kali ini merupakan periode pertama, yang diperuntukkan bagi enumerator dari WPP 571, WPP 572, WPP 573, WPP 711, WPP 712 dan WPP 716, serta enumerator dari West Pacific and East Asian Seas (WPEA) yang bekerja sama dengan Pusriskan. Adapun periode kedua rencananya akan diselenggarakan pada minggu keempat bulan November 2020.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan workshop ini adalah meningkatkan kinerja pendataan sesuai dengan SOP/protokol pendataan; meningkatkan kemampuan identifikasi jenis ikan hasil tangkapan; meningkatkan keterampilan penggunaan sistem database e-BRPL; dan melakukan evaluasi dan identifikasi permasalahan pendataan. Hasil yang diharapkan, enumerator paham dan mampu bekerja sesuai dengan SOP pendataan dan mampu mengoperasikan sistem data base e-BRPL.
Peserta yang hadir sejumlah 80 orang, berasal dari Pusat Data dan Informasi – Sekretariat Jenderal KKP; Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan – Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP; Pusriskan; BRPL; The Nature Conservancy/Yayasan Konservasi Alam Nusantara; dan Enumerator WPP NRI.
“Dengan adanya pandemi Covid-19, kita dituntut merumuskan langkah-langkah strategis menghadapi situasi ini namun dapat mencapai output yang direncanakan. BRPL memberikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih untuk para enumerator yang telah bersemangat dan berkomitmen tinggi dalam menjalankan tugasnya. Peneliti BRPL terus melakukan pendampingan dan monitoring kepada para Enumerator yang bertugas melaksanakan kegiatan harian untuk mencatat aktivitas pendaratan ikan hasil tangkapan yang didaratkan meliputi; jumlah dan jenis ikan yang didaratkan, operasional penangkapan serta sampling ikan hasil tangkapan untuk kepentingan kajian stok perikanan,” tutur Erfind. [*]