Panennews.com – Provinsi Riau memiliki tumbuhan khas yang menjadi identitas wilayahnya, yakni pohon nibung. Pohon yang berkerabat dekat dengan spesies palma ini, banyak ditemukan di wilayah tersebut. Tanaman ini bisa tumbuh dengan tinggi, dan banyak dimanfaatkan sebagai kayu untuk jala ikan.
Selayaknya jenis palma, ia berbatang tunggal, dengan kayu yang keras dan terlindungi dengan duri yang tajam. Ia mampu mencapai ketinggian sekitar 25 meter dengan jumlah batangan daun sekitar 50 buah. Nama latinnya adalah Oncosperma tigillarium.
Kayunya tahan dengan pelapukan dan sering digunakan untuk konstruksi kayu perumahan penduduk. Daunnya mirip dengan daun pohon kelapa, dengan bentuk susunan majemuk bersirip tunggal. Warna tangkainya kuning cerah, dengan bunga pohon berbentuk mayang yang menggantung.
Jika sudah dewasa, bunganya bisa dijadikan sebagai sayuran, sedangkan buahnya digunakan untuk pendamping makan sirih. Asalkan telah cukup dewasa, sekitar 4-5 tahun, nibung sudah bisa dimanfaatkan. Ia tidak terpatok pada musim tertentu untuk masa panennya.
Tanaman ini banyak ditemukan di daerah Asia Tenggara, khususnya di Sumatera, kepulauan Melayu dan Kalimantan. Ia tumbuh dengan liar di hutan hujan tropis, walaupun sekarang banyak penduduk yang mulai menanamnya untuk dibudidayakan.
Pohon nibung menjadi simbol pemersatu semangat dan persaudaraan masyarakat Riau, sehingga banyak penduduk yang tidak asing dengan tanaman ini. berdasarkan temuan arkeolog, banyak penduduk Melayu masa lalu yang sudah memanfaatkan keberadaan tanaman ini.
