Panennews.com – Salah satu jenis tanaman yang cukup populer dan sering dibudidayakan ialah wijen (sesamum indicum). Biji wijen biasa digunakan sebagai bahan pembuat makanan atau kue-kue tradisional. Permintaan akan wijen yang cukup tinggi di pasaran menjadikan budidaya wijen semakin diminati banyak orang.
Sebelum membahas mengenai budidaya wijen ada baiknya mengetahui sekilas mengenai karakteristik tanaman ini. Tanaman yang berasal dari Ethiopia ini dikenal sebagai tanaman yang mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Adapun ciri fisik dari tanaman wijen antara lain ialah bentuk batang tegak, kayu bertekuk empat, bercabang dan memiliki bunga.
Pemilihan Bibit
Tahap pertama dalam budidaya wijen ialah pembenihan adapun bibit tanaman wijen berasal dari biji tanaman induk. Ciri-ciri biji yang bagus untuk dijadikan bibit antara lain ialah berasal dari tanaman induk yang sehat, bebas dari hama penyakit, bebas dari segala bentuk kotoran, berbentuk utuh, tidak keriput serta berasal dari satu varietas.
Mempersiapakan Media Tanam
Tahap kedua dalam budidaya tanaman wijen ialah persiapan lahan. Sebelum memulai penanaman ada baiknya dilakukan pengolahan tanah untuk meningkatkan kualitas tanah hingga memenuhi syarat tumbuh. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan pada tahapan pengolahan lahan ialah menggemburkan tanah, memberikan pupuk dasar, membuat drainase, serta pembuatan bedengan.
Pupuk yang dapat diberikan ialah jenis pupuk kandang dengan dosis 15 sampai 20 ton/Ha. Bila perlu dapat diberikan jenis pupuk lain seperti super TW dengan dosis 3,5 ton/Ha atau Harmony BS-1 dengan dosis 8 liter/Ha.
Sementara ukuran bedengan yang harus dibuat ialah 10 m x 120 m x 40 cm. Perlu dibuat juga parit untuk drainase dengan ukuran lebar 40 cm dan dengan kedalaman 50 cm. Sementara untuk parit yang mengelilingi lahan dapat dibuat dengan ukuran lebar 60 cm serta kedalaman 60 cm.
Menentukan Pola Menanam
Pada dasarnya cara tanam tanaman wijen dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu menanam pada lahan basah dan menanam pada lahan kering. Cara menanam pada lahan basah hampir sama dengan cara penananam pada lahan kering, yang membedakan hanyalah pengolahan lahannya saja.
Pola menanam berkaitan dengan kondisi lahan. Jika membudidayakan wijen di lahan basah atau sawah, pola tanam dimulai pada musim kemarau. Sebaiknya jika menanam wijen di lahan kering, pola tanam dimulai pada musim penghujan.
Ada berbagai jenis kegiatan yang harus kalian lakukan untuk menjaga kualitas tanaman wijen yang kalian budidayakan. Pemupukan merupakan bagian pemeliharaan terpenting. Pupuk yang dapat digunakan ialah jenis pupuk Urea dengan dosis 100 Kg/Ha. Tindakan lain yang perlu dilakukan ialah penyulaman, penyiangan dan pemberantasan hama.