Wamentan Beberkan Tantangan Terbesar Bulog

oleh -7 views
wamentan Sudaryono pimpin rakor pangan di Medan, Sumatera Utara

Panennews.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, memastikan bahwa empat komponen utama yang mendukung peningkatan produksi padi dan jagung nasional telah terpenuhi dengan baik. Keempat komponen tersebut adalah ketersediaan benih unggul, anggaran normalisasi irigasi, pupuk subsidi, dan penyerapan gabah oleh Bulog.

Namun, Wementan Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar menekankan bahwa tantangan terbesar kini terletak pada Bulog untuk melakukan penyerapan gabah, yang sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) dalam empat bulan ke depan.

“Yang keempat, yang paling krusial adalah bagaimana Presiden sudah memutuskan HPP. Berdasarkan pantauan kami setiap hari dan laporan dari sejumlah daerah, termasuk dari Sumatera Utara untuk harga pembelian HPP padi masih banyak yang di bawah HPP. Tentu saja ada banyak faktor, karena itu kami mengusulkan untuk serapan beras dan jagung di bulan-bulan ini dilakukan dengan cara keroyokan,” kata Mas Dar dalam rapat koordinasi Kemenko Bidang Pangan di Aula Teuku Rizal Nordin, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (21/1/2025).

Di kesempatan sama, Mas Dar menyampaikan kabar baik mengenai ketersediaan pupuk, yang saat ini mengalami kenaikan signifikan dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Baca Juga :   Isi Akhir Pekan, Wapres Olahraga Pagi di Pulau Cangkir dan Belanja Ikan di TPI Kronjo

Mas Dar menegaskan bahwa Pemerintah Pusat akan terus mendukung pembangunan irigasi di daerah dengan mempercepat usulan dari Pemerintah Daerah agar dapat segera direalisasikan.

“Untuk irigasi, saya ingin sampaikan bahwa pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk ikut membantu membangun irigasi di setiap daerah. Karena itu saya minta usulan daerah dipercepat karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian akan memberesi semua,” ujarnya.

Dalam hal distribusi pupuk, Mas Dar mengungkapkan bahwa mekanisme telah disederhanakan, sehingga PT. Pupuk Indonesia bisa langsung mendistribusikan pupuk ke kelompok tani atau pengecer, tanpa melalui banyak tahapan birokrasi.

Pemerintah juga memastikan daftar penerima pupuk subsidi telah diserahkan pada bulan Desember, sehingga petani bisa langsung menebus pupuk pada bulan Januari.

“Sekarang dari PT. Pupuk Indonesia langsung ke gapoktan atau pengecer. Kami ingin sampaikan bahwa biasanya daftar penerima pupuk subsidi baru kita berikan bulan April karena proses mengular. Berkat arahan Bapak Presiden dan juga arahan Pak Menko, daftar itu sudah kita serahkan di bulan Desember (2024)sehingga Bulan Januari (2025) bisa langsung ditebus,” terang Mas Dar.

Baca Juga :   Bapanas Tegaskan Beras Premium Tidak Dikenakan PPN 12 Persen

Berdasarkan proyeksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Krangka Sampel Area (KSA), Mas Dar optimistis produksi padi dan jagung pada periode Maret hingga April 2025 akan melimpah, dengan produksi diperkirakan mencapai 9 juta ton pada Maret dan 9,5 juta ton pada April.

Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan akan sangat bergantung pada peran aktif Bulog dalam menyerap gabah sesuai HPP dalam beberapa bulan mendatang.

“Lagi-lagi ini kita harus kroyokan. Karena KSA BPS diprediksi produksi Maret 9 juta, April 9,5 juta. Ini Bulog harus punya peran yang sangat besar. Daya ungkitnya harus besar dengan membeli gabah sesuai HPP. Jangan sampai kita habis diskusi tapi kita habis waktu disini. Ingat, menurut hitungan kami swasembada ditentukan di tiga bulan ke depan,” jelasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.