Topang Hilirisasi Perikanan, Menteri Trenggono Akan Revitalisasi Tambak Pantura

oleh -3 views
kkp-tebar-benih-nila-salin-siklus-dua-di-bins-karawang
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan program revitalisasi tambak idle di Pantura akan menjadi penopang pertumbuhan industri hilir perikanan di Pulau Jawa. Ketersediaan bahan baku ikan menjadi kunci majunya industri hilir perikanan.

“Bayangkan satu pabrik kecil di sini butuh 3.600 ton tilapia setiap tahun, tapi tidak bisa dipenuhi. Tentu yang menjadi concern merupakan bagaimana sisi hulu betul-betul bisa disiapkan dengan baik,” ungkap Menteri Trenggono usai mengunjungi unit pengolahan ikan di Kawasan Industri Wijayakusuma, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).

Lebih lanjut, KKP akan menjalankan program revitalisasi tambak mangkrak di wilayah Pantura Jawa seluas 78 ribu hektare secara bertahap.

Baca Juga :   Menkop UKM Perkuat Kualitas Produk Hingga Bisnis Ikan Tuna Di Biak

Pelaksanaan tahap awal dilaksanakan tahun 2025 menyasar sekitar 20 ribu hektare tambak mengkrak yang berada di lahan milik pemerintah. Jenis ikan yang dikembangkan adalah nila salin.

Menurutnya, nila salin menjadi pilihan karena memiliki survival rate tinggi, harga jualnya juga tinggi, dapat diolah menjadi beragam produk turunan, serta sudah dilakukan pengembangan budi daya secara modern melalui program modeling di Karawang, Jawa Barat.

“Pasarnya sendiri menurut data, menurut riset, market riset yang kita terima itu sekitar 23 miliar Dollar (di tahun 2034),” ungkapnya.

Pada kunjungan kerjanya di kawasan industri tersebut, Trenggono melihat langsung proses pengolahan ikan milik PT Tilapia Nusantara Jaya. Salah satu produk yang dihasilkan adalah fillet nila beku.

Baca Juga :   Target 2024, KKP Dorong Budidaya Perikanan Modern Berkelanjutan

Perusahaan ini sebenarnya mampu mengolah 15 ton ikan setiap hari namun realisasi produksi baru di angka 4 – 5 ton per hari. Hal itu dipengaruhi ketersediaan bahan baku. Selain mengolah ikan nila, perusahaan juga mengolah ikan-ikan pelagis dan demersal.

Selain itu, perusahaan juga siap melakukan ekspor produk olahan perikanan karena sudah memiliki sertifikat jaminan mutu yang dikeluarkan oleh KKP. Menteri Trenggono yang menyerahkan langsung sertifikat HACCP pada pemilik usaha siang tadi.

“Jadi kalau kita mampu produksi yang signifikan, dengan kualitas yang baik, menurut saya selain untuk kepentingan dalam negeri, kita juga bisa ekspor ke luar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.