Panennews.com – Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam keterangan pers seusai Rakortas telah menetapkan kenaikan harga gabah yang akan berlaku pada 15 Januari 2025 mendatang.
Selain harga gabah, Harga Acuan Pemerintah (HAP) jagung pakan juga akan naik dan efektif berlaku pada 1 Februari 2025 mendatang.
“Jagung berapa pun produksinya, dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 5.500 per kg. Namun tentunya perlu waktu. Karena panen jagung dimulai Februari, maka diberlakukan per 1 Februari. Ini karena kalau diberlakukan sekarang akan mengganggu stok yang ada. Jadi jagung hasil panen tahun ini dimulai pada panen 1 Februari 2025, bukan stok jagung yang ada,” urai Menko Zulhas, Selasa (07/01/2025).
Selain itu, Menko Zulhas juga menyebut, untuk menjaga semangat petani berproduksi, ketersediaan pakan yang kontinyu menjadi penting. Oleh karena itu, pihaknya membuka opsi untuk melakukan pengadaan gandum pakan dari luar.
“Kita tidak ingin (menurunkan) semangat produksi petani jagung, oleh karena itu, kita sepakat pengganti jagung pakan itu ada gandum untuk pakan. Itu harganya murah. Nah ini nanti kita akan rakortas-kan. Tapi tolong dicatat, ini gandum untuk pakan ternak. Dan kalaupun impor, harus memperhatikan kondisi petani dan ketersediaan jagung pakan. Jadi harus diputuskan dalam Rakortas,” urai Zulhas.
Sementaa itu, berdasarkan data BPS memproyeksikan adanya kenaikan produksi beras di awal 2025 yang melebihi periode yang sama di 2024. Estimasi produksi beras di Januari 2025 dilaporkan bisa mencapai 1,2 juta ton dan Februari 2025 bisa 2,08 juta ton.
Angka tersebut jika dibandingkan dengan Januari dan Februari 2024 yang ada di angka 0,87 juta ton dan 1,39 juta ton, memperlihatkan adanya surplus sejumlah 1,02 juta ton. Dari itu, perkiraan terjadinya panen raya beras dapat terjadi pada Maret dan April mendatang.