Panennews.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pentingnya sinergi dengan perguruan tinggi dalam mengoptimalkan potensi sektor kelautan dan perikanan.
Adapun itu untuk mendukung tercapainya program prioritas swasembada pangan maupun pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Perguruan tinggi dinilainya memiliki kemampuan melakukan riset mendalam serta mengembangkan inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk mendongkrak produktivitas sektor kelautan dan perikanan, serta menjaga kelestarian ekosistem laut.
“Penelitian paling cepat itu di kampus. Kebetulan di Undip Jepara ini kampus perikanan. Ini lokasinya dekat dengan balai KKP di sini. Saya kira ini bisa sinergi dengan baik, sehingga kalau kaitannya dengan swasembada pangan khususnya dari sektor protein, saya yakin bisa,” ungkapnya di Kampus Perikanan Universitas Diponegoro (Undip) di Jepara, Jawa Tengah, Jumat (03/01/2025).
Program kerja KKP untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen, di antaranya merevitalisasi puluhan ribu tambak idle di Pantura Jawa untuk komoditas nila salin, melanjutkan pembangunan modeling lima komoditas unggulan ekspor, yakni udang, rumput laut, lobster, kepiting, dan nila salin.
Selain itu, KKP juga akan membangun modeling dan merevitalisasi tambak garam yang ada di sejumlah wilayah pesisir Pulau Jawa.
Pemerintah memutuskan tidak mengimpor garam konsumsi di tahun depan, dan akan menghentikan impor garam industri di tahun 2027, sehingga produktivitas di dalam negeri harus ditingkatkan.
Selain pengembangan riset dan teknologi untuk peningkatan produksi produk kelautan dan perikanan, sambung Menteri Trenggono, hal lain yang perlu menjadi perhatian yaitu kondisi pesisir Pantura yang mengalami penumpukan sedimentasi dan banjir rob.
“Mengenai persoalan sedimentasi, banjir rob pasti perlu jalan keluar terbaik, dan salah satunya harus bekerja sama dengan kampus. Teman-teman bisa ikut melakukan penelitian, solusi terbaik seperti apa sehingga yang namanya banjir tahunan yang sudah berlangsung puluhan tahun, ke depan bisa benar-benar berubah,” pungkasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Diponegoro Prof Suharnomo mengakui pentingnya sektor kelautan dan perikanan untuk mendukung program ketahanan pangan dan penyediaan makan bergizi yang menjadi program prioritas pemerintah saat ini.
Melalui Kampus Perikanan Undip Jepara, pihaknya menunjukkan keseriusan membangun sumber daya manusia unggul, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tersebut.
Selain mengoptimalkan fasilitas belajar di kampus, Undip juga menggandeng perusahaan perikanan bekerja sama di bidang riset serta praktik lapangan pengembangan usaha perikanan dari hulu sampai hilir.
“Kita punya potensi yang luar biasa dimiliki bangsa ini, baik itu untuk ketahanan pangan itu sendiri, maupun penyediaan sumber makan bergizi. Kampus kami ada banyak penilitian-penelitian, kemudian kita punya prodi teknologi dan bisnis perikanan kelautan,” terang Prof Suharnomo.