Panennews.com – Desa Sampok, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, semakin populer sebagai destinasi wisata.
Keberadaan kebun-kebun durian di Desa Sampok menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi para pecinta durian.
Sehingga bukan hal yang mushil jika desa ini mendeklarasikan diri sebagai Kampung Durian di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
Di destinasi wisata ini, pengunjung dapat langsung memetik durian segar dari pohonnya. Mengingat ada sejumlah varietas durian yang terbilang memiliki pohon kerdil.
Berbagai varietas durian lokal berkualitas seperti Montong, Musang King, dan Bawor siap memanjakan lidah.
Selain itu, suasana pedesaan yang asri dan udara segar khas lereng Pegunungan Muria menjadi nilai tambah wisata ini.
Pengelola wisata petik durian, Subuh Wihariko, mengatakan jika tidak hanya wisatawan lokal saja yang berkunjung ke agrowisata durian, tetapi juga pelancong dari Jakarta.
Wisatawan mulai banyak, terlebih pada musim liburan sekolah dan Natal-Tahun Baru (Nataru) seperti pada bulan Desember seperti sekarang ini yang juga bertepatan dengan musim durian.
“Pengunjung banyak, dari Kudus, kalau sudah pernah ke sini biasanya by telepon suruh kirim. Dari Jakarta juga banyak,” ujarnya, Senin (30/12/2024).
Kebun durian yang dikelolanya memiliki luas lahan 4 hektare. Di sana, terdapat sebanyak ratusan pohon durian dari berbagai jenis.
“Total ada 250 pohon durian. Mulai dari Musang King hingga Duri Hitam. Hampir semua jenis ada,”
Dia mematok harga duriannya bervariasi, tergantung jenis dan besar duriannya. Untuk durian bawor langsung di kebun itu Rp 100 ribu. Lalu durian jenis musang king itu Rp 200 ribu per kilo.
“Yang duri hitam sampai Rp 300 ribu per kilo, paling malah super tembaga Rp 400 ribu per kilogram,” imbuhnya.
Agrowisata durian di Kecamatan Gunungwungkal ini, tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang unik, tetapi juga berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
