Gencarkan Vaksinasi PMK, Kementan Pastikan Distribusi Vaksin Tepat dan Efektif

oleh -3 views
vaksinasipmk
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma menjalin sinergi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Peternakan Kabupaten setempat untuk mengambil langkah-langkah preventif terkait penularan penyakit hewan.

Pada akhir Desember 2024, pengambilan sampel hewan ternak yang menunjukkan gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dilakukan di 14 kabupaten. Sampel-sampel tersebut kemudian dikirimkan ke Pusvetma untuk pengujian yang cepat dan akurat.

Pusvetma, yang dikenal sebagai laboratorium referensi nasional untuk PMK, mampu memberikan hasil uji dalam waktu singkat.

“Hanya dalam satu hari pengujian, kami sudah dapat mengetahui hasilnya,” ungkap Edy Budi Susila, Kepala BBVF Pusvetma, Sabtu (04/01/2025).

Kecepatan ini memungkinkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang lebih efektif di tingkat daerah. Tidak hanya sebatas pengujian, Pusvetma juga melaksanakan pengamatan dan sosialisasi kepada peternak di berbagai kabupaten untuk memastikan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diterapkan.

Baca Juga :   Cegah Antraks Meluas, Pemda DIY Siapkan Ribuan Vaksin dan Larang Lalu Lintas Ternak dari Daerah Terpapar

Sebagai bagian dari upaya penanggulangan, Pusvetma mendistribusikan 12.500 dosis vaksin PMK ke beberapa kabupaten yang terdampak, di antaranya Kediri, Blitar, Tulungagung, Jombang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember.

Pada 3 Januari 2025, vaksinasi massal dilakukan di Kabupaten Jember, dengan melibatkan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, serta Pusvetma.

“Untuk Kabupaten Jember, kami alokasikan 4.750 dosis vaksin. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dan mencegah penyebaran lebih lanjut,” kata Edy.

Baca Juga :   Penuhi Kebutuhan Pangan, Kementan Perluas Areal Tanam Di Purworejo

Pusvetma, selain berperan sebagai laboratorium referensi PMK, juga aktif menyediakan vaksin berkualitas untuk mendukung pengendalian wabah di Indonesia.

“Kami akan terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam penanggulangan PMK di Indonesia, baik melalui pemeriksaan maupun distribusi vaksin yang tepat dan efektif,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan ternak sebagai salah satu fondasi ketahanan pangan

“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit.”ujar Agung di Kantor Kementan Jakarta.

Dengan koordinasi yang cepat dan langkah-langkah preventif yang terencana, diharapkan penularan penyakit hewan dapat terkendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.