Mendag Budi : Produk Teh Indonesia Berdaya Saing dan Siap Tembus Pasar Global

oleh -7 views
OHoK2X4bFUcNuEbpM8DihgTFqjV0nS9dEkADK5Gf
Foto : Biro Humas Kemendag

Panennews.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengunjungi eksportir teh yaitu teh Walini di Bandung, Jawa Barat.

Pada kesempatan tersebut, Mendag menyampaikan harapannya agar makanan dan minuman (mamin) produksi Indonesia mampu menjadi raja di negeri sendiri sekaligus menembus pasar global.

“Teh Walini telah menunjukkan kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional karena sudah memenuhi standar negara tujuan ekspor dan mempunyai daya saing. Selain dukungan manajemen yang mumpuni, produk yang diekspor harus bisa beradaptasi. Artinya, harus bisa mengikuti standar negara tujuan ekspor,” kata Mendag Budi Santoso, di Bandung, Selasa (24/12/2024).

Lebih lanjut Mendag Budi Santoso mengungkapkan, Kemendag melalui perwakilan perdagangan di luar negeri terus berupaya memperluas pasar ekspor produk-produk Indonesia.

Selain itu, Ia juga mengajak eksportir mamin untuk memanfaatkan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam perluasan pasar ekspor pelaku usaha.

“Kami akan terus membantu eksportir melalui perwakilan di luar negeri, yaitu atase perdagangan dan ITPC, untuk memasarkan produk mamin di Indonesia. Tentu ini termasuk untuk produk PT Perkebunan Nusantara (PTPN), termasuk ke pasar-pasar baru,” imbuh Mendag Budi Santoso.

Baca Juga :   Tomat dan Jeruk Nipis Kaltara Makin Diminati Pasar Internasional

Adapun Walini merupakan salah satu produk hilir teh milik PTPN I Regional 2 yang merupakan produsen teh terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 100 tahun.

Walini diproduksi di pabrik yang terletak di kebun Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung dan telah menjadi merek yang dikenal sejak 2002.

Jenis produk utama teh Walini yaitu teh celup dan teh seduh dengan beragam varian, di antaranya teh melati, teh hijau, teh hitam, teh putih, serta teh buah dengan varian lemon, leci, dan kismis hitam (blackcurrant).

Produk teh Walini telah berhasil menembus pasar internasional, dengan pangsa pasar ekspor terbesar ke Amerika Serikat (40 persen), diikuti oleh Jerman (15 persen), Malaysia (11 persen), Inggris (11 persen), dan sejumlah negara lainnya seperti Polandia, Australia, Jepang, Pakistan, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Kanada.

Baca Juga :   Mentan SYL : Tanam Bawang Merah Di Bangli, Dorong Ekspor Hingga Stok Dalam Negeri

Keberhasilan Walini menembus pasar internasional didukung oleh pemenuhan beragam standar yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor.

Indonesia saat ini berada di peringkat ke-16 sebagai negara eksportir teh terbesar di dunia, dengan kontribusi ekspor sebesar 0,86 persen.

Pada periode Januari—Oktober 2024, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 44,66 juta. Sebagai perbandingan, pada 2023, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 69,01 juta.

Lebih jauh, Mendag Budi Santoso menegaskan, pemerintah akan terus berusaha untuk membuka akses pasar produk teh Indonesia di tingkat global.

Salah satunya dengan memperluas jaringan perdagangan melalui kegiatan promosi, termasuk melalui pemberdayaan perwakilan Indonesia di luar negeri.

“Sebagai negara dengan keanekaragaman produk teh yang luar biasa, Indonesia memiliki banyak potensi untuk lebih unggul dalam industri teh global. Kami akan terus mendampingi dan memberikan akses pasar bagi para eksportir Indonesia, termasuk untuk produk teh premium seperti teh Walini,” ujar Mendag Budi Santoso.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.