Panennews.com – Beredar kabar yang menyebutkan bahwa pakan ayam mengandung zat seperti lisin dan metionin yang dapat meningkatkan hormon estrogen pada ayam, bahkan berdampak pada manusia. Faktanya, kabar ini tidak benar dan tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
Menurut Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nuryani Zainuddin, formula pakan ayam dibuat dengan sangat teliti dan sudah melalui penelitian bertahun-tahun.
“Lisin dan metionin adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan ayam, tapi tidak ada hubungannya dengan peningkatan hormon estrogen,” ujar Nuryani di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Adapun Pakan ayam, khususnya untuk ayam pedaging, dirancang berdasarkan standar internasional seperti Standardized Ileal Digestible (SID). Nutrisi dalam pakan ini tidak hanya menjamin pertumbuhan ayam yang optimal, tetapi juga membantu efisiensi biaya, sehingga harga daging dan telur tetap terjangkau.
“Lisin dan metionin memang mendukung pertumbuhan tubuh ayam, termasuk organ reproduksi, tapi tubuh ayam memiliki mekanisme alami bernama homeostasis. Mekanisme ini menjaga kadar hormon dalam tubuh ayam tetap seimbang,” jelas Nuryani.
Selain itu, Nuryani juga menegaskan bahwa hormon estrogen adalah hormon steroid, bukan protein.
“Produksi estrogen tidak ada hubungannya dengan gen atau histon dalam inti sel, apalagi dengan lisin dan metionin di pakan ayam. Jadi, informasi itu tidak benar,” katanya.
Adapun Histon merupakan bagian dari kromosom yang mengatur gen, tapi tidak berperan dalam produksi hormon seperti estrogen. Oleh karena itu, anggapan bahwa pakan ayam bisa memengaruhi kadar estrogen pada manusia tidak memiliki dasar ilmiah.
Produsen pakan ayam sudah menggunakan pendekatan berbasis penelitian untuk memastikan nutrisi yang tepat. Setiap komponen, termasuk lisin dan metionin, dihitung sesuai dengan jenis dan usia ayam.
Hingga saat ini, tidak ada laporan ilmiah yang menyebutkan bahwa pakan ayam menyebabkan peningkatan kadar estrogen.
“Daging ayam yang tersedia di pasaran aman dan bergizi. Pakan ayam dibuat untuk memastikan ayam tumbuh sehat tanpa efek buruk bagi konsumen,” tegas Nuryani.
Lebih jauh, daging ayam tetap menjadi salah satu sumber protein hewani utama di Indonesia. Dengan pengelolaan pakan yang ketat dan berbasis ilmu pengetahuan, pemerintah memastikan masyarakat dapat mengonsumsi daging ayam tanpa rasa khawatir.