Panennews.com – Snot merupakan salah satu penyakit gangguan pernapasan yang biasanya aktif menyerang bebek. Dalam industri perunggasan, penyakit ini memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas bebek.
Pasalnya, penyakit ini dapat membuat tumbuh kembang bebek tidak optimal. Oleh sebab itu, anda harus memahami secara detail apa penyebab penyakit ini yang menyerang bebek.
Pada umumnya, penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang bernama Haemophillus Gallinarum. Bakteri ini berbentuk gram negatif dan biasanya cenderung berkembang pada hidung dan tenggorokan bebek.
Jika sudah berkembang ke bagian hidung dan tenggorokan, biasanya membuat bebek terganggu akan saluran pernapasannya. Oleh sebab itu, ini merupakan awal bebek terserang snot.
Selain itu, penyakit snot pada bebek juga biasanya disebabkan karena faktor kandang yang kurang bersih. Kandang yang kotor, terutama karena penumpukan feses dapat meningkatkan kadar amonia dalam kandang.
Lebih lanjut, kadar amonia yang berasal dari kandang kotor biasanya dapat menyebabkan bebek terganggu saluran pernapasannya. Bahkan, bisa sampai menyebar ke bagian lainnya.
Kendati demikian, kondisi tersebut juga bisa membuat bebek terkena snot. Oleh karena itu, anda harus melakukan pembersihan kandang bebek secara rutin untuk menghindari hal tersebut.
Sementara itu, faktor usia bebek juga bisa jadi penyebab bebek terserang snot. Pasalnya, penyakit snot ini lebih mudah menyerang pada bebek dengan usia yang cenderung tua.
Lebih jauh, biasanya usia tua pada bebek hampir berkisar antara 5 – 7 tahun. Meski begitu, bebek dengan usia tua ini bisa menyebar dan menularkan penyakit snot pada bebek berusia muda.
Mengingat, penyakit snot ini dapat mudah menular dan menjadi pembawa bakteri terhadap bebek yang lain. Oleh sebab itu, pahami betul penyebab dan pencegahan terhadap penyakit snot ini.