Bapanas Optimis Pompa Pertanian, Genjot dan Capai Swasembada Pangan

oleh -4 views
download (76)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendukung kolaborasi lintas sektor dalam upaya mewujudkan target swasembada pangan nasional. Kolaborasi ini mencakup aspek hulu hingga hilir.

“Pemerintah berkomitmen penuh untuk mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2028. Kami (NFA) mendukung Kementerian/Lembaga tentunya dengan pengawasan bersama dari legislatif untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pengelolaan sumber daya alam yang bijak, serta infrastruktur yang memadai, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.” ujar Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI meninjau pelaksanan proyek pompanisasi di Desa Semambung, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/11/2024).

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi program pompanisasi serta menyerap aspirasi dari petani setempat, terutama terkait kebutuhan infrastruktur irigasi yang lebih memadai.

“Salah satu kunci untuk mencapai swasembada pangan merupakan pengelolaan air yang optimal. Pompa irigasi yang dipasang di wilayah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memperluas jangkauan irigasi yang lebih efisien,” tegas Panggah.

Baca Juga :   Bapanas Tingkatkan Banpang Beras, Jadi Upaya Pemerintah Kendalikan Inflasi

Lebih lanjut, Sarwo mengungkapkan, upaya peningkatan produksi di hulu harus selaras dengan penyerapan hasil panen di hilir.

Menjaga keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen menjadi aspek yang penting sehingga di satu sisi kesejahteraan petani peternak nelayan sebagai produsen pangan tetap terjaga, di sisi lain masyarakat secara umum memperolah pangan dengan harga yang wajar.

“Dengan pompa pertanian ini, kami selalu optimis bisa menggenjot produksi padi di lahan pertanian. Hal ini mungkin swasembada pangan bisa tercipta” ujar Sarwo.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong Bulog untuk menyerap hasil produksi petani yang pada gilirannya digunakan untuk intervensi melalui berbagai langkah aksi seperti bantuan pangan maupun maupun stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Baca Juga :   Mentan Amran Ajak Ribuan Pemuda Bangunkan Lahan Tidur Untuk Pertanian

Sementara itu, Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono menyampaikan bahwa hingga November 2024, BULOG telah menyerap 1,18 juta ton beras domestik, dengan total stok beras nasional mencapai 1,78 juta ton.

“Kami juga sudah menyalurkan bantuan pangan melalui program Bantuan Pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dengan realisasi penyaluran beras mencapai 89,68% dari target. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga kestabilan harga pangan di tengah tantangan global,” jelas Wahyu.

Selain itu, Badan Pangan Nasional bersama Pemerintah Daerah, asosiasi, dan BUMN pangan juga terus melaksanakan program Gerakan Pangan Murah (GPM). Khusus di Jawa timur, hingga November 2024 telah dilaksanakan lebih dari 400 kali.

Program ini tidak hanya memberikan akses pangan yang terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga mendirikan 123 kios pangan yang memudahkan distribusi bahan pangan pokok ke wilayah-wilayah pelosok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.