Panennews.com – Sebanyak ratusan hektare lahan persawahan di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, terancam tidak bisa ditanami pada musim tanam (MT) pertama, imbas mengeringnya Sungai Silugonggo.
Petani Kabupaten Pati, Kamelan, mengatakan sejumlah petani mengeluh karena mampetnya irigasi karena sungai terbesar di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani mengering beberapa pekan terakhir.
“Kalau ada air bisa nanam, tapi kalau tidak ada air tidak bisa nanam. Padahal sekarang memasuki MT pertama. Berhubung ada kendala keringnya sungai Juwana, petani berhenti menanam padi,” ungkap warga Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo itu, Kamis (24/10/2024).
Menurutnya, ada ratusan hektare sawah di Desa Jambean Kidul yang terdampak. Akibatnya, petani tidak bisa bercocok tanam.
“200 hektare sudah ada tanaman. Itu daerah saya hampir separuh yang tanam. Tapi hampir 2 minggu ini kurang hujan, dan sungai Juwana tidak lagi di pompa,” imbuhnya.
Ia pun berharap ada upaya dari pemerintah untuk membantu petani. Salah satunya dengan membuka bendungan untuk memasok air ke Sungai Silugonggo.
“Terkait masalah air harapannya air dari Bendung Kelambu (Grobogan) dan Waduk Logung (Kudus) dialirkan ke sungai Juwana. Sehingga petani bisa menanam padi lagi,” harapnya.
Kamelan mengaku, tidak ada kekurangan soal alat pertanian (Alsintan). Namun yang dibutuhkannya yakni terkait suplai air untuk area persawahan.
“Pompanisasi cukup. Cuma air tidak airnya. Para petani sudah mandiri menyediakan pompa. Butuh suplai air supaya bisa saya sedot,” keluhnya.