Dorong Hilirisasi, Presiden Jokowi Minta Kopi Hingga Kakao Jangan Diekspor Mentah

oleh -7 views
presidenri.go.id-09102024081041-6705d81116c0c5.31277509-scaled
Foto : Dok. BPMI Setkab

Panennews.com – Presiden Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi dan digitalisasi sebagai 2 pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Dalam sambutannya di acara BNI Investor Daily, di Jakarta Convention Center (JCC), Kepala Negara menyoroti betapa pentingnya hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia serta peran digitalisasi dalam mempercepat transformasi ekonomi.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi di sektor padat karya seperti pertanian, kelautan, dan pangan untuk memberikan dampak langsung kepada rakyat.

Lebih lanjut, Ia menyoroti pentingnya mengolah komoditas seperti kopi, kakao, lada, dan nilam sebelum diekspor sebagai bahan mentah.

Baca Juga :   Geluti Bisnis Kopi Dari Hulu Ke Hilir, Anak Muda Raih Untung Milyaran Rupiah

Menurut Presiden, dengan luas perkebunan kopi 1,2 juta hektare, kakao 1,4 juta hektare, serta lada dan nilam yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, potensi ini harus dioptimalkan melalui industrialisasi.

“Memang harus dipaksakan, jangan dibiarkan alami, tetapi dipaksa, berhenti ya harus berhenti dengan segala resiko-nya,” ujar Presiden Jokowi, Selasa sore (08/10/2024).

Salah satu potensi besar Indonesia ke depan adalah rumput laut, yang memiliki beragam manfaat mulai dari pupuk organik, kosmetik, hingga bio avtur.

Dengan panjang garis pantai lebih dari 80 ribu kilometer, Presiden Jokowi melihat rumput laut sebagai sumber daya yang dapat memberdayakan masyarakat pesisir.

Baca Juga :   Harga Kedelai Anjlok, Petani Aceh Mulai Beralih Menanam Jagung

“Kalau kita bisa masuk ke sini (industri rumput laut) dengan rencana dan strategi yang baik, ini akan memberikan dampak kepada rakyat sangat besar dan menaikkan nilai tambah kita,” kata Presiden.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan bahwa Indonesia harus berani menempuh jalan sendiri dalam memanfaatkan sumber daya nasional. Presiden tidak ingin Indonesia mengikuti tren dunia yang akan membawa masuk ke dalam kompetisi yang sulit.

“Kalau kita fokus, komplit dengan rencana taktis, komplit dengan strategi taktis kita, saya meyakini tadi yang didepan saya sampaikan abad asia dan kita menjadi superpower itu betul-betul bisa kejadian,” tutur Presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.